2. Gudeg
Gudeg merupakan makanan khas Jawa Tengah, khususnya Yogyakarta yang terbuat dari bahan nangka muda yang dimasak dengan rempah lengkap dan diberi gula merah sehingga rasanya manis. Nama gudeg berasal dari istilah Jawa 'hangudeg' yang berarti 'mengaduk'. Hal ini berkaitan dengan cara memasak gudeg yang diaduk terus menerus.
Gudeg sudah ada sejak berdirinya Kerajaan Mataram Islam di Yogyakarta pada abad ke-15. Ketika itu, ketersediaan pohon nangka yang melimpah dimanfaatkan prajurit untuk membuat makanan. Dengan alat seadanya, mereka mengaduk nangka yang jumlahnya banyak menggunakan alat semacam dayung.
Cara memasak gudeg yang tidak begitu rumit, namun cukup detail dan memakan waktu lama ini yang mendasari filosofi Jawa dengan penuh ketenangan, sabar, teliti, tidak terburu-buru dan sembrono. Gudeg biasanya disajikan bersama dengan berbagai macam lauk lainnya yang tidak kalah lezat, seperti ayam, telur, tempe atau tahu bacem istimewa.
3. Klepon
Makanan tradisional Jawa yang termasuk dalam kelompok jajanan pasar ini juga punya makna tersendiri. Warna hijau pada klepon menggambarkan tentang kesederhanaan dan kesuburan. Maka dari itu, jajanan klepon pada zaman dahulu kerap dihadirkan sebagai panganan dalam setiap acara tasyakuran.
Sementara baluran kelapa di bagian luar melambangkan adanya tahapan untuk mencapai kebahagiaan. Klepon juga mengajarkan etika untuk makan dengan mulut tertutup dan tidak boleh sambil berbicara. Klepon sendiri makanan yang dibuat dari tepung beras ketan dan dibentuk menjadi bola-bola. Rasanya manis karena mengandung gula jawa.