Sejarah dan Makna Dibalik Nasi Tumpeng, Ternyata Menyimpan Nilai Sejarah yang Filosofis

Sejarah dan Makna Dibalik Nasi Tumpeng, Ternyata Menyimpan Nilai Sejarah yang Filosofis

Tumpeng adalah hidang wajib dari semua acara perayaan dan seremonial. Ternyata kehadiran tumpeng ini bukan serta merta, Nilai filosofis dibalik nasi kuning kerucut inilah yang membuatnya tidak pernah absen dalam event-event besar.

Sebuah sudut pandang menyebutkan bahwasanya tumpeng adalah gambaran dari kondisi geografis Indonesia yang dipenuhi gunung berapi. Pada jaman dulu, hidangan ini digunakan untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para Hyang atau arwah leluhur.

Sudut pandang lain bercerita bahwa tumpeng artinya 'Yen metu kudu mempeng' atau kalau mau keluar harus bersungguh-sungguh. Nah itulah kenapa tumpeng sering dijumpai di acara pembukaan, agar mendapat awal yang baik dan kedepannya bersungguh-sungguh.

Lalu, apa nilai filosofisnya berhenti disitu? Tentu tidak, daftarnya masih panjang loo, tapi kami ringkas dan pilihkan yang terbaik untuk kamu pembaca Paragram. Yuk simak bareng-bareng yuk.

1. Tinjauan Teologi.

https://img.jakpost.net/c/

Tumpeng merupakan perwujudan dari nilai toleransi, keikhlasan, kebesaran jiwa, dan kekaguman atas kebesaran Tuhan Yang Maha Esa, seperti dilansir dari buku Aneka Kreasi Tumpeng. 

Bentuknya kerucut dan dikelilingi oleh bermacam-macam lauk. Kerucut nasi yang menjulang tinggi berarti lambang dari keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta. Aneka lauk pauk dan sayuran di sekeliling nasi menjadi simbol isi alam.

2. Kapan Tumpeng disajikan?



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"