Beberapa perusahaan biro jodoh di Tiongkok dicek oleh pihak kepolisian karena sudah menipu para pria lajang dengan meminta uang dalam jumlah besar.
Banyak dari pelaku yang melakukan modus dengan memanfaatkan wanita-wanita yang pura-pura menjadi calon pengantin dengan penghasilan 300 yuan atau sekitar Rp 656 juta dalam 3 bulan.
Pihak pengadilan di Guiyang mengungkapkan jika sejak Maret tahun lalu, ada 180 laporan penipuan yang berhubungan dengan biro jodoh. Pengadilan pun sudah menuntaskan 50 kasus dengan melibatkan biaya jodoh yang besar.
Sebelum ditindak, biro-biro tersebut menyewa kantor mewah untuk meyakinkan calon klien. Mereka menargetkan pria lajang dan merekrut wanita, kebanyakan janda yang punya utang, dan ikut melakukan aksi penipuan.
Para pria seringkali diminta menikah dalam beberapa hari usai bertemu sang wanita. Mereka juga diminta membayar mahar dalam jumlah besar. Usai menikah, biasanya para wanita kabur dan menghilang.
Salah satu korbannya ada Liao, yang menikah dengan wanita yang dikenalnya melalui biro jodoh. Tetapi, istrinya lansgung meninggalkannya dan memintanya rumah serta mobil. Liao kemudian mengetahui bahwa istrinya memiliki lima anak yang dirahasiakan.
Usai adanya tindakan tegas dari kepolisian, beberapa biro jodoh pun diketahui pindah lokasi ke provinsi tetangga, seperti Yunnan. Mantan karyawan biro menyebutkan jika pasokan klien tidak pernah menjadi masalah karena banyak pria dari luar negeri yang tertarik.