Sejarah Teh Celup yang Ternyata Tercipta secara Tidak Sengaja Pake Kain Sutra, Begini Kisahnya ...

Sejarah Teh Celup yang Ternyata Tercipta secara Tidak Sengaja Pake Kain Sutra, Begini Kisahnya ...
Daun teh biasanya dikeringkan dulu sebelum jadi segelas teh (mentalfloss.com)

Nama Camellia diambil dari nama pendeta Georg Kamel, S.J., seorang misionaris sekaligus botanis. Meski namanya diambil, Georg Kamel bukanlah penemu dari tumbuhan itu. Nama Camellia diberikan oleh Carolus Linnaeus sebagai penghargaan atas kontribusi Georg Kamel dalam dunia sains. 

Sementara 'sinesis' dimabil dari bahasa latin yang berarti 'China'.

Jaman dulu, orang-orang minum teh dibuat di dalam sebuah wadah besar atau teko yang telah diisi air panas. Kemudian, seikat daun teh dimasukkan ke dalamnya. Setelah itu, teh yang telah larut bersama air dituangkan ke dalam gelas atau cangkir.

Tapi kini, teh bisa dibuat dengan cara praktis. Kita tinggal siapkan gelas atau cangkir dan menyeduh teh celup aja. Cepat dan mudah.

Teh celup punya sejarah uniknya sendiri (washingtonpost.com)

Nah, inovasi ini berawal dari ketidaksengajaan yang dilakukan oleh seorang importir teh asal Amerika Serikat bernama Thomas Sullivan. Sebagai importir asal New York, Thomas akrab banget sama teh. Dia juga sering mengirimkan sampel daun teh miliknya kepada beberapa konsumennya menggunakan kaleng besi.

Tetapi di kemudian hari, Thomas ingin menghemat biaya pengemasan. Akhirnya, Thomas mengganti kemasan kaleng besi tadi dengan kantong kecil dari kain sutra. Di dalam kantong sutra itu udah dimasukkan daun teh.

Sayangnya, nggak semua pelanggan Thomas paham dengan pengemasan model baru itu. Kebanyakan dari mereka malah membuka kain sutra itu dan mengeluarkan isi tehnya. Tapi, ada juga yang langsung mencelupkan kain berisi teh tadi ke dalam yang telah dimasukkan air panas.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"