Warna Ungu Jarang Dipakai Sebagai Bendera Negara-negara di Dunia, Terjawab Alasannya

Warna Ungu Jarang Dipakai Sebagai Bendera Negara-negara di Dunia, Terjawab Alasannya

Bendera  merupakan lambang sebuah negara. Di dunia saat ini terdapat 195 negara dengan 195 warna bendera yang berbeda. Setiap warna bendera masing-masing negara memiliki filosofi yang berbeda-beda. Misalnya Indonesia dengan warna merah dan putih, merah berarti berani dan putih artinya suci.

Tapi dari ratusan bendera negara ada hal yang unik. Warna ungu menjadi warna yang paling jarang dipakai negara-negara sebagai warna benderanya. Yang jelas jarangnya negara memakai warna ungu bukan karena warna ungu identik dengan warna janda. Meski begitu hanya 2 negara yang benderanya terdapat warna ungu yakni Dominika dan Nikaragua.

Faktor kenapa negara banyak tidak pakai warna ungu untuk benderanya karena warna ungu menjadi warna yang cukup langka pada zaman dulu. Pewarna ungu juga memiliki harga yang mahal. Lantaran warna ungu dibuat dari cairan siput di Laut Mediterania yang sulit untuk didapatkannya.

Warna Ungu Jarang Dipakai Sebagai Bendera Negara-negara di Dunia, Terjawab Alasannya (Kapanlagi)

Konon untuk mendapatkan satu gram cairan pewarna ungu dibutuhkan 10.000 ekor siput. Jadi bayangkan saja jika ada negara yang menggunakan bendera warna ungu, tentu zaman dulu membutuhkan puluhan ribu siput laut untuk digunakan sebagai pewarna bendera.

Sebenarnya sekitar abad ke-16 Kerajaan Inggris menggunakan warna ungu sebagai warna simbol kerajaan mereka. Namun Ratu Elizabeth I melarang untuk warna ungu dipakai sebagai warna lambang kerajaan karena alasan yang tidak diketahui.

Jika dulu warna ungu susah dibuat atau diproduksi, seiring perkembangan di Eropa, pada abad 19 seorang bernama William Henry Perkin membuat cara produksi warna ungu sintetis tanpa menggunakan siput. Alhasil pewarna ungu jadi mudah dibuat sehingga beberapa negara akhirnya ada yang menggunakan warna ungu.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"