Gak Disangka! 4 Bahan Makanan Ini Pernah Dipakai Sebagai Pengganti Uang Buat Alat Transaksi

Di masa lampau, masyarakat menggunakan bahan makanan sebagai alat transaksi lantaran belum ada uang untuk dijadikan sebagai alat tukar. Maka tidak heran kalau saat itu bahan makanan dianggap sebagai harta yang paling berharga dan bernilai tinggi.

Terutama bahan-bahan berupa rempah-rempah hingga olahan makanan yang bisa disimpan dalam waktu yang panjang. Alhasil, bahan makanan ini yang akhirnya dipergunakan sebagai nilai tukar atau barter saat bertransaksi layaknya memakai uang.

Beberapa sumber sejarah mencatat ada banyak bahan makanan yang diandalkan sebagai alat tukar pengganti uang. Apa saja bahan makanan tersebut? Berikut yang dirangkum dari berbagai sumber!

1. Merica

Sejak masa lampau, merica merupakan komoditas rempah yang paling diperebutkan orang Asia dan Eropa. Orang Eropa menerima pertukaran orang Asia menggunakan merica. Biasanya, merica dipakai untuk membayar sewa rumah, pajak ke pemerintah sampai berbagai kebutuhan lain.

Bahkan merica pernah jadi labang kekayaan dan hadiah yang diberikan dari konglomerat pada konglomerat lainnya. Saking berharganya, Vasco de Gama rela berlayar ke Asia demi mencari rempah-rempah khususnya merica. Merica juga jadi salah satu alasan Belanda berusaha menguasai Indonesia.

2. Teh

Beberapa abad lalu, orang-orang China, Siberia, Tibet, Turkmenistan, Russia sampai Mongolia menganggap teh sebagai bahan yang berharga. Untuk kebutuhan yang penting, masyarakat bisa menukarnya dengan balok-balok teh yang dipadatkan.

Tentara China di masa lalu pernah menggunakan balok teh untuk membeli seekor kuda. Bahkan, sempat ada perjanjian dalam pembelian kuda perang menggunakan kontrak dengan memberikan pasokan teh selama beberapa waktu.

3. Garam