Lalu, hanya dapat ereksi sesekali, membutuhkan banyak rangsangan seksual agar dapat ereksi, penurunan gairah seksual, frekuensi ereksi spontan (seperti di pagi hari) berkurang atau hilang sama sekali.
"Penis tidak responsif terhadap rangsangan seksual dan kecemasan atau frustrasi akan performa seksual," katanya.
Christian mengatakan ada beberapa cara mengatasi disfungsi ereksi, seperti perubahan gaya hidup, yakni berhenti merokok, membatasi atau berhenti konsumsi alkohol, berolahraga rutin minimal 30 menit dalam sehari, konsumsi makanan sehat, terutama yang kaya akan zinc dan omega-3, karena dapat meningkatkan hormon testosteron,
"Bisa juga melakukan berbagai hobi, meditasi atau yoga yang dapat mengendalikan stres, menjaga berat badan ideal dan cukup tidur," katanya.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah melakukan konseling psikologi, mengkonsumsi obat setelah berkonsultasi dengan dokter, melakukan tindakan medis, seperti terapi hormon, penis pump, injeksi obat hingga operasi. "Ada juga cara lain dengan pengobatan alternatif," ujarnya.