Kabar dari dunia astronomi perlu disambut riang. Blood moon akan terjadi di langit Indonesia. Tepatnya, 28 Juli 2018. Blood moon merupakan peristiwa bulan gerhana penuh. Peristiwa ini berbeda dengan gerhana bulan lainnya.
Setiap gerhana bulan total, dijuluki sebagai blood moon atau Bulan Darah. Bukan nggak ada alasan. Tapi karena warna bulan pada puncak gerhana akan nampak kemerahan.
Warna merah ini bukan dari darah. Tapi berasal dari cahaya Matahari yang dibiaskan oleh atmosfer Bumi. Warna Matahari yang MeJiKuHiBiNiU (merah, jingga, kuning, hijau, biru, bila, ungu) ini menembus atmosfer Bumi. Tetapi yang berhasil menembus hanya warna yang punya frekuensi rendah. Yaitu kuning, oranye, dan merah.
Spesialnya, gerhana pada 28 Juli ini akan bertepatan dengan peristiwa apogee. Yakni jarak menempuh jarak terjaun Bulan dari Bumi. Ini berefek pada diameter yang lebih kecil dibanding gerhana pada 31 Januari.
Istimewanya lagi, durasi gerhana "Blood Moon" ini lebih lama bisa dilihat. Gerhana total akan terjadi selama 1 jam 43 menit. Durasi terpanjang abad 21 lho. Soalnya dalam 100 tahun kedepan hanya peristiwa gerhana ini yang paling lama.
Trus gimana pesta para vampir?