"Saya berangkat dari minus dan prosesnya berdarah-darah, saya kehilangan adek, karena mau berobat tidak mempunyai uang. Saking tidak ada uangnya, saya itu empat orang bersaudara, yang nomor tiga meninggal dunia karena tidak ada biaya untuk berobat dan mimpi kepengen jadi orang kaya," kata Endang dengan nada yang bergetar.
Bapaknya merupakan orang Betawi dan ibunya dari Sunda.
"Sekolah SD dan SMP itu saya jualan es. Ketika SMA, saya sudah cukup lumayan si bapak," kenangnya.
Lalu, ia berpikir untuk memebsarkan anak-anaknya dengan pendidikan tinggi. Ia pun bekerja keras dan bekerja menggeluti bidang properti sekaligus broker.
Broker merupakan orang atau perusahaan yang menjadi perantara transaksi antara investor dan konsumen di pasar model.
Endang mengaku jika perjalanan karinya tidaklah mudah. Dirinya benar-benar banting tulang hingga anaknya bisa menjadi Akpil, Akmil dan bekerja di Bank Indonesia.
"Alhamdulillah itu semua rezeki, semua itu berkat doa orang tua yang mustajab, suami dan anak-anak sehingga bisa membesarkan anak yang membanggakan, itu mimpi saya," ucapnya haru.
Kisah hidupnya yang penuh liku, Endang pun membuat buku untuk bisa memberikan inspirasi dan motivasi kepada masyarakat. Buku tersebut berjudul Rahasia Sukses Anak Tukang Bajaj Jadi Milyader.