Hai sobat Paragram, kali ini ada sesuatu yang baru nih. Kali ini ada cerita cinta romantis yang anak muda banget.
- Baca Part 3
Buat kalian yang suka banget sama cerita-cerita cinta, kayaknya "I Still Love You" bakalan bikin kalian tersentuh deh. Langsung aja baca yuk.
Cerita cinta romantis: "I Still Love You"
“majikannya, hahaha” Marina tertawa keras didalam kamarnya
“haduh, cape saya berulang kali Tanya sama kamu, lebih baik saya tidur” ucapan Haikal cukup membuat Marina berhenti menggodanya terus menerus
“oke oke, akan saya jelaskan. Tapi boleh video call ajh ?” jawab Marina.
“jangan deh, soalnya disini gelap” ucap Haikal
“yasudah kalo begitu besok saja saya jelaskan ke kamu yah” kata Marina membuat Haikal semakin penasaran karena sudah dua jam mereka berbincang di telfon tetapi bukanya menjelaskan yang sebenarnya ingin Haikal tau tetapi Marina malah terus menerus melucu membuatnya kesal.
“oke baiklah, bye” jawabnya singkat
Marina menutup telfonnya dan baru saja beberapa detik dia meletakkan ponselnya, lalu berdering kembali kali ini nama Alvin yang tertera dilayar ponselnya sebenarnya ia sedikit malas untuk mengangkat ponselnya tapi ia takut Alvin malahan menghubunginya berkali kali.
“Hallo” jawab Marina, “hallo sayang, kamu dari tadi kemana ajh? Ko aku telfon berkali kali bahkan sampai belasan kali sibuk mulu? Emang kamu lagi telfonan sama siapa sampe lama banget?” pertannyaan yang dilontarkan Alvin membuat Marina merasa lelah ia tak mungkin menjelaskan bahwa itu dari Haikal “hm iya maaf, tadi klien aku konsultasi” jawabnya singkat.
“Oh yaudah deh, kamu udah makan belum?” Tanya Alvin “sudah ko, aku sekarang baru mau tidur” jawabnya dengan penuh kelelahan padahal ia belum makan malam ini karena telfonan hampir dua jam bersama Haikal “oh yasudah kalo begitu selamat malam” ucap Alvin “ok” Marina menutup ponselya.
Beberapa minggu berlalu, semakin hari bahkan Minggu Marina semakin akrab dengan Haikal, dia tidak menceritakan tentang dirinya dulu ada hubungan apa dengan Haikal tapi ia menceritakan hanya sekedar teman, ia tak mau ada yang salah paham untuk urusan kali ini.
Namun tetapi semakin hari Hati Marina setiap dekat Haikal ia merasa cintanya tumbuh kembali untuknya ntah apa yang dirasakan oleh Haikal apakah sama dengan dirinya apakah jika Ingatan yang sudah lupa Hati pun juga ikut melupakannya, melupakan getaran yang selalu muncul ketika mereka sedang bersama.
“hei terimakasih ya atas bantuannya” ucap Marina kepada Haikal, kali ini Marina meminta pertolongan Haikal untuk bahan pekerjaannya, Haikal memotret beberapa gambar ketika Marina sedang melakukan kegiatannya sebagai seorang psikolog karena itu untuk salah satu melengkapi profilenya sebagai seorang Psikolog .
“Iya sama sama, tapi jangan lupa janji traktirannya” ucap Haikal kepada Marina yang pada akhirnya mereka mampir disebuah Mart untuk membeli sebanyak 10 Es Krim rasa Strawberry yang sudah dijanjikannya terhadap Haikal .
“Asiik Pesta Es krim strawberry nih” ucap Haikal yang kini mereka sedang berada didalam Mobil berwarna Hitam milik Haikal, lalu mereka mengarah ke Apartemen Marina untuk melakukan editing dari hasil gambar yang di ambil oleh Haikal.
Kini mereka sekarang sudah sampai di Apartemen Marina dan mulai melakukan pekerjaannya tetapi sedangkan Haikal sibuk memakan Es Krim yang baru saja dibeli sedangkan Marina sedang sibuk melakukan proses editing untuk bahan profilenya di Laptop warna putih miliknya.
“oh jadi kamu psikolog, hebat yah aku kira kamu Cuma anak mami yang mencoba merantau dari Bandung ke Jakarta dan di biayai oleh orangtua kamu hanya untuk menjauhi semua peraturan yang mereka lakukan dirumah,” perkataan Haikal yang panjang kali lebar itu cukup membuat Marina kesal dan mencubit bahu Haikal yang sebenarnya keras sekali “enak ajh, jangan nilai orang dari luarnya ajh dong” Marina menjawabnya dengan perasaan kesal terhadapnya.
Disaat Marina sedang sibuk melakukan pekerjaannya Haikal tertidur pulas di sofa mungkin karena pemotretan yang sungguh melelahkan hingga Marina tidak enak untuk membangunkannya padahal Hari sudah mulai malam.
Pekerjaan Marina hampir sedikit lagi selesai dan jam sudah menunjukkan pukul 21.00 Malam dan ketika Marina teringat bahwa ponselnya tadi lupa dinyalakan kembali karena pekerjaan yang sungguh melelahkan dan ketika ponselnya dihidupkan kembali terdapat 23 mis called yang terlewatkan dari Alvin, lalu Marina coba hendak menelfon kembali untuk mengabarinya, tetapi terdengar suara ketukan pintu di kamarnya lalu Marina membukakan pintu dan terkejut bahwa Alvin yang datang pada saat itu.
“heyy, baru saja akum au menelfonmu” ucap Marina kepada Alvin yang kini tengah berjalan masuk ke dalamnya. “kamu kemana saja?” Tanya Alvin kepada Marina “aku tadi seharian ada kerjaan” jawaban Marina terhenti ketika mata Alvin menatap seorang yang tengah tertidur di sofanya *ya ampun* ucap Marina dalam hati.
Alvin terkejut ketika melihat Haikal tertidur di sofa kamar milik pacarnya, lalu dia membangunkan Haikal dengan cara yang kurang mengenakan untk dilihat oleh mata Marina, “ALVIN” Teriak Marina cukup membuat Haikal tersadar dari tidurnya, “Haikal, lo mau ngapain ada di sini?” Tanya Alvin terhadap Haikal, tetapi ertanyaan itu tak lagsung dijawab oleh Haikal karena Haikal baru saja bangun dari tidurnya “Gue Tanya, LO NGAPAIN DISINI? Lo tau Marina sekarang milik gue, selama ini lo kemana ajh?” lalu dengan setengah sadarHaikal melepaskan tangan Alvin yang sedari tadi berada dikerah bajunya “Maaf, anda siapa?” tanyanya dengan lugu.
“Lo nanya gue siapa? Gue Alvin kal ALVIN” Ucap Alvin semakin teriak membuat Marina memisahkan anatar Alvin dan Haikal yang sepertinya sudah mulai tak terkendali.
“Alvin, udah cukup Haikal amnesia, jadi dia gatau apa apa” penjelasan yang diberikan oleh Marina tidak cukup, dan membuat Alvin cukup kesal “amnesia? Ko dia ga amnesia juga sama kamu?” Tanya Alvin dengan menatap tajam Marina, “Udah cukup, sebenernya ini ada apa sih?” pertnyaan Haikal membuat Alvin semakin marah dan langsung menghajarnya dan membawa Haikal keluar “ALVIN” Marina menyingkirkan Alvin yang tengah memukul Haikal dan Alvin langsung menjauh dan Marina membawa Alvin keluar .
“Kamu tau, ini sikap kamu yang selama ini aku benci kamu pemarah, emosian, cemburuan, protektif dan kamu selalu mau apa yang kamu iginkan sejak dulu” ucapan yang dilontarkan Marina cukup membuat emosi Alvin meredam “Akum au kita putus” dan ditambahnya lai perkataan Marina membuat Alvin memohon kepadanya, tetapi Marina langsung menutup pintunya.
--Seminggu kemudian
Marina memutuskan untuk bertemu dengan Haikal dan meminta maaf kepadanya, mereka sudah janjian di taman sewaktu pertama kali mereka bertemu
“Maaf soal kejadian yang lalu ya” ucap Marina terhadap Haikal, “iya gpp, emang sebenarnya ada apa?” tany Haikal dan kali ini Marina tidak bisa berbohong lagi “Dulu, kita pernah punya hubungan yang special kal” ucapan Marina.
Hal itu membuat Haikal terdiam membisu “tapi karena kamu waktu itu tiba tiba menghilang aku frustasi dan aku bingung harus ngapain” lanjut Marina “dan sekarang ketika aku sudah mulai menerima Alvin yang tengah megharapkanku, kamu datang dan aku bingung tetapi rasa ini selalu hadir untukmu”