Pendeta adalah tokoh agama dari Kristen Protestan. Pendeta memiliki tugas dan tanggung jawab yang besar karena selain memimpin ibadah di gereja, para pendeta di Indonesia juga harus menggembalakan jemaat di seluruh Indonesia. Kadang pendeta disamakan dengan pastor. Padahal keduanya berbeda meski serupa.
Pastor beragama Katolik sementara pendeta beragama Kristen Protestan. Mereka biasanya memimpin ibadah misa dan kebaktian dalam gereja, pastor di gereja Katolik dan pendeta di gereja Kristen Protestan. Seseorang yang menjadi pastor harus berjenis kelamin laki-laki. Berbeda dengan pastor yang wajib laki-laki, pendeta tidak mengharuskan laki-laki karena wanita juga bisa menjadi pendeta.
1. Gilbert Lumoindong
Pendeta pertama yang terkenal di Indonesia adalah Gilbert Lumoindong. Pendeta Gilbert berasal dai Manado, Sulawesi Utara yang lahir pada 26 Desember 1966. Nama Gilbert mulai populer setelah membawakan program rohani di TV yakni Penyegaran Rohani Agama Kristen Protestan di tahun 90-an.
Gilbert adalah pendeta yang mendirikan pelayanan jemaat Glow Ministry pada tahun 1998. Gilbert ternyata pernah jadi korban hoax setelah ia diberitakan pindah agama beberapa waktu lalu. Hal itu tentu tidak benar dan dibantah olehnya. Namanya kembali disebut karena putranya pacaran dengan Salmafina Sunan.
2. Yesaya Pariadji
Yesaya Pariadji merupakan pendeta yang mendirikan Gereja Tiberias di seluruh Indonesia. Pariadji menghembuskan napas terakhirnya pada 5 Mei 2022 silam. Banyak kenangan yang dirasakan para jemaat Tiberias di seluruh Indonesia. Termasuk pengakuan Pariadji saat masih hidup.
Dilansir dari Tribun, suatu hari ia pernah bermimpi bertemu Tuhan Yesus. Pariadji diminta untuk rajin membaca alkitab, namun ia menolak permintaan tersebut. Tak berselang lama ujian berat harus ia hadapi karena terserang kelumpuhan. Dalam kondisi berat, akhirnya Pariadji mengenang pesan Tuhan yang ia temui dalam mimpinya. Pariadji pun akhirnya mulai rajin membaca alkitab dan berdoa meminta kesembuhan dan memuji nama Tuhan. Usahanya tak sia-sia. Mukjizat datang padanya.
3. Stephen Tong
Stephen Tong merupakan pendeta yang tidak lahir di Indonesia. Ia lahir di China, tepatnya di Xiamen, provinsi Fujian. Saat tinggal di Indonesia, Stephen memutuskan jadi WNI dan terpanggil menjadi seorang pendeta saat usianya masih 17 tahun. Stephen adalah tokoh teologi yang sering mengadakan seminar di Indonesia.
Pada tahun 1989, Stephen mendirikan Gereja Reformed Injil Indonesia atau GRII. Ia juga membangn seminari, institute reformed, departemen literature, dan pusat penerjemahan ilmu teologi.