Sukses Gelar Workshop Cahaya dari Gang Kecil, LSPR Bantu Anak-anak Gang Satoe Punya Soft Skill dan Kreatif

Sukses Gelar Workshop Cahaya dari Gang Kecil, LSPR Bantu Anak-anak Gang Satoe Punya Soft Skill dan Kreatif

Selama ini daerah Jatinegara di Jakarta Timur menjadi salah satu pemukiman padat penduduk di wilayah ibu kota. Mulai dari aktivitas perdagangan dan mobilitas masyarakat. Di tengah hiruk-pikuk Jatinegara terdapat komunitas yang memberikan pendidikan anak-anak dari keluarga prasejahtera, tepatnya di Rumah Belajar Gang Satoe.

Pendiri Rumah Belajar Gang Satoe Mahmud Sidik mengatakan komunitas didirikan karena prihatin dengan kondisi lingkungan yang rawan aksi negatif seperti tawuran pelajar. “Saya ingin anak-anak memiliki ruang untuk belajar dan beraktivitas positif agar tidak terjerumus dalam pengaruh lingkungan yang buruk. Kehadiran kakak-kakak mahasiswa LSPR bisa menciptakan peluang belajar bagi anak-anak,” ujarnya saat ditemui di Jakarta.

Workshop “Cahaya dari Gang Kecil” digagas oleh mahasiswa dan mahasiswi semester 6 Institute Komunikasi dan Bisnis LSPR Bekasi yang bertujuan mendorong pengembangan soft skill anak-anak melalui pembelajaran kreatif, membangun kepercayaan diri, serta membuka wawasan mereka tentang potensi usaha dan kontribusi sosial.

Kegiatan tersebut menjadi bagian dari mata kuliah Community Development yang terintegrasi dengan beberapa mata kuliah yakni Public Relations Program & Evaluation, Public Relations Communication Technique, dan Creative Production & Publicity. Program ini juga menjadi bentuk kontribusi nyata LSPR dalam mendukung kebijakan pemerintah melalui Kampus Membangun Desa dan implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Konferensi pers workshop Cahaya dari Gang Kecil yang diselenggarakan Rumah Belajar Gang Satoe (Foto:Dok.Istimewa)

Kegiatan workshop “Cahaya dari Gang Kecil” diawali dengan konferensi pers menghadirkan Mahmud Sidik pendiri Rumah Belajar Gang Satoe dan salah satu pengajar di LSPR Rizka Septiana M.Si.  “Hari ini saya bukan hanya bangga kepada anak-anak Rumah Belajar Gang Satoe, tapi juga kepada mahasiswa kelas PRDC26-2TP LSPR Institute Communication and Business yang sudah turun langsung dan membawa perubahan nyata. Lewat aksi sederhana dan penuh kepedulian, mereka membuktikan bahwa cahaya bisa lahir dari gang kecil,” kata Rizka Septiana.

Sementara itu Ketua Pelaksana Satoe Park Silvia Praestice menambahkan bahwa workshop mendorong anak-anak untuk mengenali dan mengembangkan potensi diri mereka.  “Melalui workshop ini, kami berharap anak-anak dapat lebih menyadari betapa pentingnya soft skill bagi kehidupan mereka baik saat ini maupun masa depan. Kami juga berharap anak-anak ini dapat menjadi agent of change di lingkungannya dengan terus berkegiatan positif, mencari potensi diri, dan mengembangkannya sehingga dapat menjadi pribadi yang berguna dan berdampak positif bagi sekitar,” kata Silvia.

Kemudian dalam workshop diajak membuat kaos tie dye yang ditampilkan sesi fun show. Anak-anak berkelompok sekaligus melatih ketrampilan kerja sama tim serta kemampuan berbicara di depan umum.  Salah satu kegiatan yang tak kalah seru adalah Pohon Harapan sebagai wadah dimana anak-anak diajak menuliskan harapan mereka memakai selembar kertas lalu ditempelkan kepada replika pohon sebagai simbol semangat mimpi.

Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"