Smash merupakan salah satu pukulan dalam bola voli. Pukulan smash kepada lawan menjadi salah satu cara sebuah tim untuk mendapatkan poin dalam sebuah pertandingan. Makanya semua pemain diharapkan mengetahui cara atau teknik smash bola voli.
Dalam buku Teknik Dasar Bermain Bola Voli karya Winarno dan kawan-kawan yang dirilis pada 2013 silam, smash adalah bentuk serangan melalui pukulan keras ketika bola berada di atas jaring atau net. Pemain yang melakukan smash adalah usaha yang cukup efektif dan efisien untuk mendapatkan angka atau poin untuk satu tim.
Sebelum mengetahui teknik smash bola voli, disarankan untuk latihan terlebih dulu melakukan latihan yang benar dan rutin. Semakin sering melakukan latihan maka pukulan smash akan bisa dilakukan dengan baik dalam pertandingan. Memang disarankan pemain-pemain voli berpostur tinggi yang mudah melakukan smash karena bisa menghindari block dari lawan.
Cobalah melakukan latihan jumping karena menunjang keberhasilan sebuah smash. Selain melakukan latihan jumping, pemain disarankan untuk menjalani pemanasan supaya otot-otot bagian tubuh siap untuk digunakan dalam latihan smash ini, yakni otot bagian tangan, kaki, dan leher.
Teknik smash bola voli bisa dilakukan dengan 5 langkah yang dipersiapkan. Mulai dari bagian awalan, tumpuan, timing melompat, cara memukul bola, dan pendaratan. Semua dilakukan dengan tepat agar pukulan smash benar-benar kuat, keras, dan terarah. Juga si pemain yang melakukan smash tidak mengalami cidera yang serius.
Awalan
Bagian awalan dalam smash bola voli dengan mengambil satu langkah ke depan sebagai ancang-ancang. Saat melakukan langkah awalan untuk melakukan smash, salah satu kaki berada di belakang kaki yang lain sesuai dengan kaki dominan seorang pemain voli.
Tumpuan
Kemudian pemain sebelum melompat harus mengetahui cara tolakan atau tumpuan. Dengan menempatkan kedua telapak kaki hampir sejajar untuk bersiap melompat secara vertikal. Pada saat melakukan awalan beberapa langkah untuk melakukan smash, langkah kaki terakhir adalah memberikan dorongan lompatan setinggi mungkin.
Kaki pemain menekuk hingga lutut membentuk sudut sekitar 110 derajat, dengan salah satu kaki terletak lebih ke depan sebagai tumpuan untuk meloncart. Saat meloncat tumit dan jari kaki menghentak lantai dan bersiap mengayunkan bagian tangan sembari tubuh di dorong ke atas menggunakan kekuatan kedua kaki.