Detox Dari Media Sosial Selama Pandemi, Perlu Kah?

Detox Dari Media Sosial Selama Pandemi, Perlu Kah?
Ilustrasi orang beraktivitas yang positif (via kompas)

“Untuk bisa mengetahui kapan tepatnya media sosial merusak kehidupan kita sehari-hari, kita harus lebih kritis dan refleksif. Hal ini tidak mudah untuk dilakukan di masa pandemi seperti sekarang ini," jelasnya.

Menurut Tanya Goodin, pendiri dari gerakan digital detox di Inggris, cara terbaik untuk mengontrol penggunaan media sosial dan terhindar dari gangguan mental ialah dengan membatasi diri.

"Kalau kita scroll media sosial karena alasan bosan dan cemas, itu sangat tidak membantu. Kadang kita merasa butuh kepastian, lalu mencari informasi di media sosial, tapi kadang itu justru jadi masalah dan meningkatkan kecemasan," ungkap Tanya kepada BBC.

Ilustrasi orang yang mengalami kecemasan (via healthline)

Namun jika alasannya untuk hal positif seperti mencari informasi soal pengembangan diri, tips olahraga di rumah, tips belajar memasak dan sebagainya, tentu itu bukan masalah. Asalkan kita bisa tahu mana informasi yang dibutuhkan dan mana yang tidak.

Ada baiknya jika kita membuat jadwal scrolling media sosial. Misalnya di pagi hari, kita fokus mencari info berita soal pandemi. Lalu di sore hari, kita bisa fokus mencari konten-konten yang santai dan menghibur.

Maka itu, kamu bisa mulai memilah kembali akun-akun yang layak untuk diikuti dan mana yang tidak sebaiknya dikonsumsi dalam keseharian.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"