Hal pertama yang membedakan rendang Malaysia dan rendang Indonesia adalah bahan campurannya. Orang Indonesia butuh waktu yang lama banget untuk memasak rendang. Soalnya butuh banyak waktu untuk menunggu kuah santannya mengental.
Bedanya, rendang dari Malaysia menggunakan bahan bernama kerisik.
Kerisik digunakan untuk masakan rendang di Malaysia untuk membuat kuahnya mengental dengan cepat. Kerisik sendiri adalah sejenis kelapa parut yang disangrai.
Kerisik ditambahkan saat memasak rendang biar santan berbumbu bisa cepat terserap ke dalam kerisik itu.
Kalo pake kerisik, santan akan cepat mengering dan jadi berbutir-butir. Selain itu, kerisik juga dimanfaatkan untuk membuat tekstur rendang yang berbeda dengan masakan rendang Indonesia.
Masakan rendang yang menggunakan kerisik akan membuat daging bagian luarnya lebih mirip empal di Jawa. Tapi rendang Malaysia berkuah kental.
Nah, rendang Indonesia tidak menggunakan kerisik gengs untuk kuahnya. Orang Minang lebih memilih untuk mengaduk kuah rendang selama berjam-jam. Dan tradisi itu juga masih berlaku sampe sekarang ketika memasak rendang.
Soal rasa, rasa rendang Minang jelas lebih gurih dan pedas. Rasa ini muncul dari campuran bahan-bahan seperti cabe merah, bawang merah, bawang putih, serai, kunyit, lengkuas, jahe, dan lain sebagainya.
Rasa pedas dalam rendang Indonesia biasanya diseimbangkan dengan tambahan asam kandis. Makanya rendang Indonesia biasanya agak lebh manis dari proses karamelisasi selama rendang dimasak.
Kalo rendang dari Malaysia malah pake gula jawa atau gula melaka untuk menyeimbangkan rasanya. Menurut orang Malaysia, tambahan gula itu penting demi menyeimbangkan rasa pedas dan asam yang kuat dari masakannya.
Lagipula, rendang Malaysia umumnya berwarna lebih terang. Lebih basah, lebih berkuah kayak gulai. Proses memasaknya lebih cepat, jadi warna dagingnya gak sampe hitam seperti rendang yang dikenal di Indonesia.