Kumpulan Cerita Seram dan Menakutkan Wanita Penunggu Rumah Nomor 13 Part 5 (Bangkai)

Kumpulan Cerita Seram dan Menakutkan Wanita Penunggu Rumah Nomor 13 Part 5 (Bangkai)

Kali ini ada kumpulan cerita seram dan menakutkan nih gengs di perkotaan. Ini adalah cerita yang diambil dari akun Facebook @Cerita Horor.

Daripada penasaran mending langsung kita lihat aja yuk gimana kisah dari "Wanita Penunggu Rumah Nomor 13" ini.

  • Kumpulan Cerita Seram dan Menakutkan: Wanita Penunggu Rumah Nomor 13 Part 4

Anu, bu. Jadi begini. Yang tinggal di situ namanya ibu Tantri. Sudah lama beliau mengidap kurang waras. Dulu mereka orang pertama yang menghuni perumahan ini. Paling tidak orang pertama di RT ini, baru saya. Dulu gak gini keadaannya, baik-baik saja. 

Saya sempat ngobrol sama suaminya, sekitar 3 tahun lalu. Sampai suaminya dan anak-anaknya pergi meninggalkan Bu Tantri. Dia di sana seorang diri. Memang gitu, kalau ada tetangga yang datang, dia gak mau keluar. Paling ngintip doang di balik tirai, jelas pak RT Ahmad.

Kalau mau bangun rumah, ya bangun saja. Tidak apa-apa. Yang penting niat kita baik. Semoga Bu Tantri tidak keberatan. Selama ini gak ada yang aneh-aneh sih laporannya. Paling ya, hanya bu Tantri nangis saja atau suara-suara kayak pukulan ke dinding. Tapi gak masalah. Kalau ada apa-apa, mending ibu lapor lagi saja.

Ilustrasi (m.viral.id)

Ibu tersenyum, sudah dapat jawaban. Aku pun lega. Oh, orang gila tho, pikirku. Kami pun pulang.

Ayah dan ibu memulai proses pembangunannya. Dikarenakan keluarga kami setengah kejawen, ayah dan ibu tak lupa menaruh sesaji agar pembangunan berjalan lancar. 

Bukan sesaji aneh-aneh pake ayam cemani segala, hanya bubur merah dan putih. Hio dengan jumlah ganjil, bunga-bunga diutamakan melati dan kenanga yang ditaruh dalam bejana air mawar. Itu saja.

Cukup lama juga, sebulan penuh proses pembangunan sampai jadi. Lancar dan hasilnya sungguh kece. Semi bangunan beratap jadi tak kehujanan. Teralis menutup di bagian belakang dan arah selatan. Bentar deh digambarin biar ada bayangan, hehehe.

Kira-kira begitulah. Nah, di bawah teralis dekat mesin cuci adalah rumah nomor 13, dan di bawah teralis dekat saluran air adalah rumah nomor 19, samping rumahku. 

Aku bisa melihat atap rumah mereka. Dan rumah nomor 13, satu atapnya hilang. Memungkinkan aku melihat isi rumahnya dari atas. Tapi gak juga ternyata, karena ketutup plafon. Duh, otakku, please jangan kepo.

Oke tanpa berbasa-basi lagi, aku yang kebagian tugas nyuci semangat banget mencoba area cuci-jemur dengan perdana. Apalagi ibu menaruh bale-bale dengan modifikasi kasur kecil di atasnya. Empuk banget. 

Tugas mencuci jadi terasa aduhai. Biasanya aku mencuci di malam hari sambil kuselingi dengan belajar. Padahal ibu menganjurkan untuk mencuci seminggu sekali saja, yang penting pakai digosok manual pas hari libur. Duh, malas. Ini rela kulakukan biar hari liburku bisa main seharian.

Oke skip.

Gak tau kenapa mungkin kebetulan yang menyebalkan, mencuci perdana itu hari Kamis mendekati Maghrib. Siangnya pulang sekolah kan tidur, hehehe. Awalnya aku gak ngeh apa pun. Mulailah ritual mencuci, rendam, kasih sabun, putar, tinggal baca buku.

Ilustrasi (WordPress.com)

Lama kelamaan aku mencium bau darah yang pekat di tempat cuci. Baunya sungguh anyir. Sampai-sampai aku pusing. Makin mendekat ke mesin cuci, baunya makin kuat. 

WTF! Aku melihat 3 anjing besar mati di atap rumah nomor 13! Dari tempat bale-bale, bangkai anjing itu gak kelihatan. karena digantung di bagian bawah teralis. Ini apaan, ya Lord!

Aku ngacir menuruni tangga. Teriak kusebut nama ibuku. Ibu dari dalam kamar habis salat Maghrib ikutan panik. Kenapa? Kenapa? tanya ibu.

Bangkai, bangkai, kataku

Bangkai apa?

Anjing, anjing, ada bangkai anjing di tempat cucian, kataku sambil atur nafas.

Tunggu kumpulan cerita seram dan menakutkan selanjutnya yaa gengs: Part 6



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"