Kisah Misteri Dunia: Pengalaman Ghaib Ku

Kisah Misteri Dunia: Pengalaman Ghaib Ku

Hai sobat Paragram, Kali ini ada cerita misteri baru loh. Katanya sih kisah misteri dunia yang judulnya Pengalaman Ghaib Ku ini bakalan nyeremin banget.

Kayak gimana kengeriannya? Ya ga bakalan seru kalau dijelaskan sekarang, daripada penasaran, mending kalian baca aja deh. Kuy.

Kisah misteri dunia: "Pengalaman Ghaib Ku"

Mungkin bagi sebagian orang pergi untuk menaiki sebuah gunung adalah hal yang melelahkan. Tapi tidak bagi ku, sebab ketika aku melakukan perjalanan untuk menaiki gunung setibanya disana aku bisa merasakan hal yang tidak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Tapi sensasi setelah kita berhasil sampai di puncak, itu yang tidak bisa dirangkai dengan kata-kata.

Cukup bagi saya untuk membuka cerita ini, sekarang saya akan menceritakan salah satu pengalaman yang saya alami sendiri ketika saya mendaki gunung. 3 tahun lalu saya dan teman-teman yang suka mendaki membicarakan tentang mau kemana trip selanjutnya. 

Di group sudah sangat heboh, ada yang mau ke gunung sini, sini, sini dan banyak ide dari semua orang di group chat. Tapi dari perbedaan pendapat dan ide itu pada akhirnya kami satu tujuan yaitu salah satu gunung yang ada di Jawa Timur.

Ilustrasi (Eventkampus.com)

Kami pergi di hari kamis malam, dengan menggunakan kereta api namun ada salah satu dari anggota group pendakian yang memang asli dari Malang jadi dia akan menyusul ke tempat makan yang sudah di tentukan. 

Saya dan rombongan sebanyak 5 orang sampai sekitar pukul setengah enam pagi, dan langsung menuju tempat makan yang sudah di tentukan untuk sarapan. 

Sesampainya saya dan rombongan di tempat makan, karena merasa lapar langsung saja kami memesan makanan. Dan tidak lama kemudian teman kami yang asli dari Malang dating, dan kami berbincang-bincang membicarakan jalur mana yang akan kami lewati untuk bisa sampai di puncak gunung.

Perkenalkan nama saya Joko, dan teman saya Angga, Anto, Imam, Ijal dan teman saya dari Malang sebut saja om (Karena nama kami semua adalah nama samara). Maaf karena baru memperkenalkan di pertengahan cerita.

Setelah selesai makan dan berbincang-bincang, beberapa dari kami yang sebenarnya baru saja bertemu tapi tidak merasa canggung sama sekali ketika bertemu di stasiun pertamakali. Dan ketika sampai di Malang ternyata juga semakin bertambah akrab. Dan akhirnya kami menuju kerumah om untuk beristirahat sebentar dan di sore hari kami akan siap siap untuk berangkat. 

Yup kami semua menumpang nginap di rumah om untuk mengirit biaya hahahahah ya itulah yang sering saya dan teman-teman lakukan ketika ingin berpergian untuk mendaki. 

Dan untungnya teman ku om sudah mengenal ku 1 tahun sebelum keberangkatan ku ke Malang kali ini. Karena sebelumnya kami juga pernah mendaki bersama di salah satu gunung yang ada di daerah Jawa Barat. Dan ide untuk mendaki kali ini pun itu ide dari si om.

Ilustrasi (pixabay.com)

Dan singkat cerita sesampainya saya dan kawan-kawan di rumah om, tak di sangka walaupun rumah om di kampong tapi pemandangan yang ditawarkan tidak lah mengecewakan rumahnya yang rapih, halaman rumah yang masih banyak terdapat tanaman dan di sepanjang jalan mau menuju rumahnya terdapat banyak perkebunan dan sawah itu adalah pemandangan yang paling keren. 

Sesampainya di rumah om ternyata kami disuguhi lagi makanan, dan tak segan kami makan kembali karena entah mengapa perut ini selalu memiliki ruang untuk makanan gratis hehehhehe.

Karena kami sangat nyaman untuk tinggal di rumah om, sesampainya disana kami bukannya beristirahat malah memutuskan untuk jalan-jalan untuk melihat lingkungan sekitar dan tak disangka banyaknya lahan perkebunan yang dimiliki oleh om (padahal dia masih muda). 

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang dan kami pun kembali ke rumah om untuk beristirahat.

Eits, kisah misteri dunia ini belum selesai ya gengs. Penasaran dengan kelanjutannya? Tunggu part selanjutnya tayang yah: Part 2



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"