Jembatan perlintasan kereta api banyak yang disebut angker dan menyeramkan. Sebab jembatan perlintasan kereta api itu memiliki masa lalu yang kelam ditambah banyak dijadikan lokasi untuk orang melakukan bunuh diri. Dua jembatan perlintasan kereta yang terkenal seram ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Seperti apa cerita seramnya?
1. Jembatan Cirahong
Jembatan Cirahong berada di kawasan perbatasan Ciamis dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Jembatan ini dilalui oleh rangkaian kereta jarak jauh yang memiliki rute dari Bandung menuju arah Yogyakarta hingga Surabaya dan sebaliknya. Jembatan itu memiliki keunikkan karena di bawah perlintasan kereta api digunakan kendaraan motor untuk menyebrang.
Mitos di jembatan tersebut adalah tentang ada sepasang pengantin yang jadi tumbal saat proses pembangunan jembatan itu. Kabarnya pengantin itu ditanam di dalam beton penyangga jembatan setelah mereka diculik dan diikat. Pembangunan jembatan itu terjadi di masa pemerintahan kolonial Belanda.
Di dekat jembatan itu juga kabarnya banyak dijadikan lokasi orang untuk bunuh diri. Mulai dari melompat ke bawah jembatan atau menabrakkan diri ke kereta api. Makanya tidak sedikit warga sekitar melihat penampakan makhluk halus atau jadi korban kesurupan dari penunggu jembatan.
2. Jembatan Bengawan Solo
Jembatan perlintasan kereta berikutnya adalah jembatan Sungai Bengawan Solo. Letaknya di Solo, Jawa Tengah. Salah seorang petugas pengecekkan jalur kereta atau PPJ bernama Rahmat menceritakan pengalaman menyeramkan yang dia rasakan saat melintas jembatan itu waktu malam hari untuk mengecek kondisi rel kereta.
Dilansir dari YouTube Kisah Tanah Jawa, Rahmat mengaku diganggu sosok Setan Budeg yang senang mencelakai orang-orang di sekitar perlintasan kereta. Setan itu akan menutup telinga manusia agar tidak mendengar jika ada kereta api akan melintas. “Saya sudah nengok 3 kali dan melihat nggak ada kereta, waktu lewat jembatan ternyata di belakang ada kereta, saya nggak dengar bunyi klakson dan mesin kereta,” kenang Rahmat.
Akhirnya Rahmat refleks melompat ke pilar jembatan dan menunggu sampai kereta tersebut lewat. Dia mengaku setiap memeriksa rel di sekitar jembatan itu sering merasakan keganjilan. “Tempat itu banyak orang bunuh diri, banyak yang menabrakkan diri ke kereta,” kata Rahmat.