4. Menyiapkan dan makan kue keranjang
Kue keranjang biasanya disiapkan dari tujuh hari sebelum Imlek. Baru disantap ketika Cap Go Meh atau malam ke 15 setelah Imlek. Berdasarkan kepercayaan, mesti makan kue keranjang dulu sebelum makan nasi. Harapannya bisa selalu beruntung dalam pekerjaan dan usaha sepanjang tahun.
5. Tradisi membersihkan rumah
Menyapu rumah, bagi masyarakat Tionghoa, teat sehari sebelum perayaan Imlek berarti membersihkan rumah dari kesialan. Agar pada saat tahun baru Imlek keberuntungan bisa mengisi seluruh penjuru rumah. Setelah rumah disapu, sapu diletakkan di tempat tersembunyi. Rumah dibiarkan ta dibersihkan hingga Imlek selesai. Menurut tradisi, menyapu rumah dan sekitarnya pada saat hari raya justru membuang keberuntungan.
6. Berbagi angpau
Angpau berasal dari kata Hong Pao yang berarti kanting merah. Biasanya diisi sejumlah uang dan diberikan kepada anak-anak serta yang masih lajang. Jumlah uangnya nggak harus besar yang penting berupa uang kertas yang masih baru, bukan uang berbentuk logam. Membagikan uang kertas, dipercaya bisa mendapatkan uang kertas juga. Nah, kalo memberi uang logam artinya juga yang didapatkan adalah uang logam atau recehan.
Selain menyimbolkan 'karma', angpau juga dipercaya memperlancar rejeki. Warna amplop berwarna merah melambangkan kemakmuran. Ya, artinya semua saling menerima dan memberi demi kemakmuran bersama. Oh, ada yang tertinggal, yang masih lajang nggak boleh ngasih angpau. Ini dipercaya akan sulit mendapatkan jodoh.
7. Wajib memakai warna merah dan potong rambut
Masih berdasarkan kepercayaan, orang Tionghoa mempercayai bahwa warna merah bisa mengusir 'Nian'. Hewan mitologis yang mengerikan dan mengganggu manusia. Itulah kenapa setiap kemeriahan Imlek diwarnai dengan warna merah. Termasuk mengenakan pakaian berwarna tersebut.
Selain menyiapkan pakaian dan hiasan berwarna merah, mereka biasanya akan memotong rambut beberapa hari sebelum perayaan. Potong rambut dimaknai untuk membuang kesialan.
Di beberapa daerah, pada saat Imlek dirayakan dengan pasar rakyat. Biasanya menjual makanan khas berdasarkan tradisi Tionghoa. Selain pasar rakyat, acara ini disertai dengan acara-acara lain seperti berbagai pertunjukan, pemilihan pemuda dan pemudi berprestasi, lomba menyanyi dan lain-lain. Kamu bisa menikmatinya di daerahmu masing-masing. Meriah bukan? Yuk, saling menghormati setiap tradisi dan menikmati kemeriahannya!