"Setiap hari, saya harus menghadapi kesulitan setiap kali berjalan di trotoar. Saya dikejar, diludahi, dikelilingi oleh pasukan, disebut teroris, 'Osama bin Laden', dan lain-lain," kata Nazma.
Kejadian itulah yang memotivasi Nazma membentuk World Hijab Day. Organisasi itu secara konsisten mengajak perempuan di seluruh dunia untuk mengenakan hijab setiap tanggal 1 Februari sebagai bentuk solidaritas.
Hingga kini, menurut catatan Al-Jazeera, sudah ada lebih dari 70 global ambassadors dari 45 negara yang akan terlibat. Selain itu, ada banyak perempuan dari 190 negara yang pernah berpartisipasi dalam gerakan global ini.
"Mungkin, pengalaman satu hari ini akan membuat mereka melihat hijab dengan cara yang berbeda (lebih baik)," tambah Nazma.
Tahun 2019 nanti, WHD akan mengusung motto "Breaking Stereotypes, Shattering Boundaries". Nazma dan WHD sendiri juga telah melakukan kampanye besar-besaran, baik secara online maupun offline yang mereka sebar ke seluruh dunia.