Muhammad Rafli Firmansyah memutuskan terjun ke dunia politik menjadi calon anggota legislatif atau caleg pada Pemilu 2024 mendatang. Mahasiswa jadi caleg ini tentu membuat pubik terkejut karena usianya yang masih muda dan bagaimana caranya membagi waktu antara menyelesaikan kuliah hingga kampanye atau bekerja jadi wakil rakyat bila terpilih.
Mahasiswa semester 4 di Universitas Diponegoro (Undip) ini baru saja mendaftarkan dirinya sebagai caleg ke KPUD Purworejo, Jawa Tengah. Muhammad Rafli Firmansyah tercatat menjadi caleg dari Partai Golkar. Memang secara batas usia sudah ditentukan minimal seorang caleg berusia 21 tahun saat penetapan daftar calon tetap atau DCT pada 4 November 2023.
Kabarnya ada alasan kenapa Muhammad Rafli Firmansyah memutuskan jadi caleg dibandingkan lebih dulu menyelesaikan kuliah sebagai mahasiswa. Ia mengaku mendaftar jadi caleg karena ingin menyerap aspirasi anak-anak muda atau generasi milenial yang seusia dengannya. Dengan adanya wakil rakyat yang muda diharapan suara anak muda bisa didengar.
Keputusan mahasiswa jadi caleg ini patut mendapatkan apresiasi. Muhammad Rafli Firmansyah bisa jadi caleg termuda yang ada di Indonesia saat ini. “Karena saya jadi calon legislatif termuda dari kaum milenial tujuan di sini saya untuk menggandeng aspirasi anak muda belum tersampaikan ke pemerintah karena tolak ukur pertimbangan di negara kita ini kan dari aspirasi anak muda yang punya banyak aspirasi. Anak-anak muda sekarang aspirasinya bukan tidak didengar tapi kurang terdengar,” katanya dilansir dari detikjateng.
Ternyata selain Muhammad Rafli Firmansyah masih ada sosok mahasiswa lain yang mendaftar sebagai caleg. Dia adalah Aryo Seno Bagaskara yang berasal dari PDI Perjuangan. Sosok Aryo Seno Bagaskara sudah lama mengenyam pendidikan politik di partai sehingga yakin untuk menjadi caleg di Pemilu 2024.
Nama Aryo Seno Bagaskara sebenarnya sempat juga muncul ketika dirinya masih menjadi pelajar di SMA 5 Surabaya. Ia pernah bertemu dengan Tri Rismaharini saat yang bersangkutan masih menjadi Wali Kota Surabaya. Kala itu Aryo Seno Bagaskara hadir sebagai juri bicara mewakili anak-anak sekolah di Surabaya, membahas banyak hal soal pendidikan di Surabaya.