Nggak main-main, yang namanya pernikahan butuh persiapan dan pemikiran yang matang dan serius. Kamu nggak cukup menikah cuma karena cinta. Pernikahan butuh pemikiran dan persiapan, bukan cuma soal perasaan.
Ingat, pernikahan bukan cuma soal resepsi, tapi kehidupan kamu dan pasangan setelahnya. Nah, biar makin mantap untuk menikah, pastikan kamu sudah merasa mantap dan yakin sama hal-hal berikut ini yang jadi penentu kesiapan seseorang untuk menikah.
Apa yang dicari dalam sebuah hubungan
Tanyakan pada pasangan apa yang ia cari dalam sebuah hubungan atau pernikahan? Apa ia memang siap berkomitmen, apa ingin menikah karena tekanan orang tua atau usia. Jangan sampai kamu menikah tetapi pasanganmu ternyata belom siap dan ada unsur keterpaksaan, gengs.
Kepuasan hidup
Apa kamu dan pasangan telah merasa puas dengan kehidupan saat ini? Kalau sudah, kalian bisa melanjutkan ke jenjang pernikahan. Jika belum, mungkin kamu atau pasangan ingin menyelesaikan beban atau tanggung jawab yang sedang dijalankan saat ini agar nggak ada beban yang belum selesai terbawa ke kehidupan setelah menikah.
Finansial
Saat ini, gimana dengan masalah finansial? Apa kamu sudah sama-sama terbuka soal penghasilan dan pengeluaran kamu setiap bulan? Apa kamu dan pasangan nggak masalah dengan kondisi keuangan masing-masing?
Setelah itu, diskusikan juga bagaimana ke depannya kalian akan mengatur keuangan, termasuk tabungan, investasi, asuransi, atau soal siapa yang harus membayar apa.
Masalah keuangan jadi hal krusial dalam hubungan pernikahan. Jangan sampai ada salah paham atau satu pihak merasa dirugikan karena harus mengeluarkan uang lebih banyak padahal nggak sesuai kesepakatan.
Emosi
Selanjutnya, kamu bisa menilai sendiri bagaimana emosi kalian, apakah masih sering meledak-ledak atau sering marah besar terhadap hal kecil? Kalau masih terjadi, mungkin kamu belum siap untuk menikah. Sebab, hubungan pernikahan juga nggak akan mulus dan ada saja masalah yang menghampiri, makanya emosi yang lebih stabil dan bisa dikendalikan itu penting, gengs.
Mengatasi situasi dan kondisi tak diinginkan
Kalau yang satu ini, bisa dilihat dari hubungan kalian selama ini. Kalau ada masalah, apa yang terjadi? Apa pasanganmu sering menghindar, diam, atau malah balik marah ketika dia yang salah? Sebaiknya kamu menikah dengan orang yang mau sama-sama mengaku salah, minta maaf, nggak mengulangi kesalahan, dan mencari solusi dengan diskusi bersama.
Lihat keluarga dan temannya
Karakter seseorang kurang lebih bisa dilihat dari siapa kelurganya dan dengan siapa ia bergaul. Kamu bisa mulai memperhatikan seperti apa kebiasan, sifat, atau perilaku keluarganya, juga bagaimana pasanganmu bersikap kalau sedang bersama teman-temannya. Jika hasilnya positif, kamu nggak usah ragu lagi deh untuk menikah.