Penjualan “pembalut reject” secara online belakangan ini ramai menjadi perbincangan. Beberapa lapak di marketplace menjual produk pembalut wanita yang tidak lolos uji kualitas dengan harga murah meriah. Fenomena ini menuai keprihatian banyak pihak. Selain keamanan produk yang masih dipertanyakan, penjualan produk ini juga menjadi tanda adanya period poverty di masyarakat kita.
Period poverty sendiri adalah situasi ketika seseorang tidak mampu membeli produk-produk perawatan menstruasi yang diperlukan, seperti pembalut atau tampon, akibat berbagai macam alasan. Sebenarnya fenomena apa itu? Kenapa kita harus prihatin dan ikut turun tangan? Berikut ulasan lengkapnya:
Apa Itu Period Poverty?
Pembalut Reject dan Fenomena Period Poverty (via Bright Hope)
Sebagaimana dijelaskan di atas, period poverty merujuk pada ketidakmampuan seseorang untuk memperoleh atau membeli produk-produk perawatan menstruasi yang mereka butuhkan. Ini bisa terjadi ketika seseorang tidak memiliki akses untuk membeli atau karena mereka tidak memiliki dana cukup untuk membelinya.