Perawatan botox dan dermal filler sangat populer belakangan ini. Botox mengandung bakteri murni yang membekukan otot. Dengan demikian, Botox dapat membantu meminimalkan munculnya garis dan kerutan akibat ekspresi wajah.
Sementara filler mengandung bahan yang menambah kepenuhan pada area yang menipis akibat penuaan. Penipisan ini biasa terjadi di pipi, bibir, dan sekitar mulut.
Jika kamu tertarik untuk melakukan salah satu dari dua perawatan ini, kamu harus sadar akan biaya dan risiko pengobatannya. Nah, untuk tahu lebih jelas perbedaan keduanya, simak artikel ini sampai akhir ya!
APA ITU BOTOX?
Botox adalah bentuk murni dari toksin botulinum yang diperoleh dari bakteri. Meskipun botox mematikan dalam jumlah yang lebih besar, jumlah kecil Botox yang diberikan untuk memperbaiki kerutan telah digunakan dengan aman selama beberapa dekade.
Botox bekerja dengan memblokir sinyal saraf di otot tempat suntikan dilakukan. Ketika sinyal saraf tersebut terganggu, otot yang terkena akan lumpuh atau membeku untuk sementara. Tanpa pergerakan otot-otot tertentu di wajah ini, kerutan tertentu dapat dihaluskan, dikurangi, atau bahkan dihilangkan.
Botox dan perawatan lain yang dibuat dengan toksin botulinum terkadang disebut neuromodulator atau neurotoksin. Botox hanya bisa dilakukan pada kerutan yang disebabkan oleh gerakan otot. Ini dikenal sebagai kerutan dinamis, dan sering disebut “garis ekspresi”.
Kerutan dinamis paling umum yang dapat diatasi dengan Botox adalah garis-garis di wajah bagian atas, seperti angka “11” di antara alis, garis horizontal di dahi, dan kerutan di sekitar mata. Garis-garis ini disebabkan oleh senyuman, cemberut, menyipitkan mata, dan ekspresi wajah lainnya.
APA ITU FILLER WAJAH?