Jarang Ada yang Tahu, Sosok Wanita Perkasa yang Pernah Jadi Ajudan Soekarno

Jarang Ada yang Tahu, Sosok Wanita Perkasa yang Pernah Jadi Ajudan Soekarno

Sebagai Presiden Indonesia, Soekarno  memiliki ajudan  atau pengawal pribadi. Dari sekian banyak pengawalnya, ternyata ada salah satu wanita yang menjadi ajudan Soekarno bernama Ni Luh Putu Sugianitri. Nitri, sapaan wanita itu memiliki darah dari Bali. Berasal dari Bali membuat ia dan Soekarno memiliki kedekatan karena Soekarno juga punya darah Bali dari sang ibu.

Nitri menjadi ajudan di saat-saat terakhir Soekarno menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia sampai akhirnya berhenti jadi Presiden di tahun 1966 dengan memberikan tongkat estafet kepemimpinan kepada Soeharto. Nitri sangat setia mendampingi dan melayani Soekarno.

Nitri tidak hanya mendampingi Soekarno dalam beraktivitas, ada salah satu tugas yang selalu dilakukannya yakni membelikan kue atau makanan kesukaan Soekarno. Banyak makanan kesukaan Soekarno yang ia beli setiap hari di tempat langganan, seperti lemper ketan, opor ayam yang ayamnya dipotong kecil-kecil, dan makanan lainnya.

Jarang Ada yang Tahu, Sosok Wanita Perkasa yang Pernah Jadi Ajudan Soekarno (Tribunnews.com)

Ternyata karena menjadi ajudan Soekarno, membuat Nitri kenal baik dengan keluarga Soekarno, khususnya kepada istri dan anak-anak Soekarno. Nitri sesekali diminta Soekarno untuk menjaga dan melayani keperluan anak-anak Soekarno dan Fatmawati yang berjumlah 5 anak.

Siapa sebenarnya sosok Nitri? Ia tercatat masuk sebagai anggota Polisi Wanita alias Polwan pada tahun 1964. Usia Nitri saat itu masih sangat belia, sekitar 16 tahun. Padahal saat usia 16 tahun sebenarnya dianggap belum masuk dalam kualifikasi untuk mencalonkan diri sebagai calon Polwan.

Namun karena keteguhannya, Nitri “mencuri” umur dua tahun sehingga saat mendaftar seolah-olah usianya sudah 18 tahun. Nitri menjalani sekolah Polwan di Sukabumi, Jawa Barat. Ia pun lulus dengan nilai yang cukup baik. Selain punya kecerdasan, Nitri senang menari. Nitri kerap tampil di acara kenegaraan. Potensi itu menarik perhatian Soekarno.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"