Keputusan diambil karena berbagai pertimbangan. Pada usia 20-an, bagi cewek adalah usia yang menentukan. Karena pada usia tersebut, seseorang berada pada fase untuk mengambil keputusan sendiri. Ini memberi efek perasaan galau, takut keliru. Hal yang bikin cewek usia 20-an merasa galau itu...
1. Mau kemana setelah lulus
Baik lulus sekolah maupun kuliah tetap memikirkan mau kemana setelah itu. Hal ini bikin cewek usia 20-an merasa galau. Setelah lulus akan merasa lega dan terlepas dari rutinitas belajar di kelas. Pada saat seperti ini juga akan merasakan kegamangan untuk memilih destinasi selanjutnya. Misalnya mau kerja apa, kerja dimana, bagaimana jika dan mengapa tidak. Banyak pertanyaan yang mesti dijawab, meski pada akhirnya kenyataan yang sesungguhnya telah menunggu di depan mata.
2. Merasa belajar giat tidak cukup untuk menyelesaikan tanggung jawab pekerjaan
Saat masih sekolah atau kuliah, aktivitas mahasiswa dan murid adalah belajar, mengerjakan PR, ikut les pelajaran, melakukan hobi, hangout, dan hal lain untuk meningkatkan kemampuan. Ketika telah menyelesaikan pendidikan, kegalauan sekaligus kegembiraan bercampur menjadi satu. Setelah mendapat kerja, merasa bahwa belajar giat tidak cukup untuk menyelesaikan pekerjaan.
Di lingkungan kerja situasinya lebih kompleks. Mengetahun banyak hal di kelas bukan jaminan bisa menyelesaikan dengan baik.
3. Ada yang kurang ketika nggak ada aktivitas
Setelah mengalami fase yang padat, dan telah menyelesaikan, kadang merasa ada yang kurang. Nggak bisa nggak ngerjain apapun. Perasaan seperti ini bikin galau. Bikin nggak jenak untuk berdiam diri.
4. Sering gelisah
Sering gelisah terjadi ketika masa transisi. Takut ada yang kurang, khawatir dengan penolakan dan menganggap diri sendiri nggak sempurna. Wajar kok, masa begini kamu mengalami perubahan self identity. Yang dulunya segala sesuatu diatur oleh orang tua, maka saat seperti ini kamu harus mengatur hidupmu sendiri.
5. Susah menerima kegagalan
Setiap orang pernah mengalami kegagalan, pun dengan cewek usia 20-an. Pada usia ini saat kenyataan hidup banjir dalam hidupmu, kamu merasa lebih sensitif. Menurut ahli psikologis, setiap orang punya cara alamiah dalam mempertahankan hidup. Termasuk mengatasi dan merespon kegagalan. Tidak keliru jika kamu menyalahkan orang lain atas kegagalanmu, tetapi akan lebih bijak jika bisa mengelavuasi setiap pilihan dan aktivitasmu. Toh menyalahkan orang lain nggak menyelesaikan masalah.