Dulu Tempati Rumah Bantuan Tsunami, Kini Shella Saukia Tinggal di 'Istana'

Dulu Tempati Rumah Bantuan Tsunami, Kini Shella Saukia Tinggal di 'Istana'

Shella Saukia, perempuan asal Aceh mendadak viral di media sosial. Hal itu bermula ketika ia mengungkap kisahnya dahulu yang tinggal di rumah bantuan tsunami, namun kini hidup sukses dan mempunyai rumah mewah bak istana.

Kisah itu awalnya diungkap Shella Saukia dalam akun TikTok pribadinya @shellasaukia. Dalam video yang diunggahnya, Shella memperlihatkan tempat tinggalnya dulu yaitu rumah bantuan yang diberikan pemerintah usai bencana tsunami. Kemudian video tersebut juga menampilkan momen dirinya hidup sukses dan mempunyai rumah dan mobil mewah.

Dulu Tempati Rumah Bantuan Tsunami, Kini Shella Saukia Tinggal di Istana (Instagram)

Saat diwawancarai, Shella menceritakan bahwa saat kejadian tsunami itu, ia berada di daerah Aceh Tengah jauh dari Banda Aceh.

"Kebetulan waktu tsunami saya berada di daerah Aceh Tengah bukan di Banda Aceh, waktu itu saya masih kelas 2 SMP," ujar Shella dilansir dari Inserlive Trans TV, Kamis (23/9/2021).

Setelah kejadian tsunami di Aceh, Shella pun kemudian menempati rumah bantuan dari pemerintah. Anak pertama dari empat orang bersaudara itu menceritakan awal mula bisa menempati rumah bantuan pemerintah tersebut.

"Jadi aku awal merintisnya dari tahun 2012 ke Banda Aceh. Di sana lah mulainya pindah ke rumah itu tahun 2015. Masih ngontrak, waktu itu ngontraknya juga bisa nyicil, setahun 4 juta itu juga bisa nyicil," ungkapnya.

Shella pun mulai merintis usaha kecil-kecilan untuk dapat menyambung hidup. Merintis karier tanpa memiliki modal, Shella yakin ia dapat mengumpulkan uang untuk membayar kontrakan rumahnya.

"Mulai usahanya juga aku tanpa modal, jualin barang orang, aku fotoin, udah laku baru aku ambilin. Dikumpulin uangnya Rp10 ribu, Rp10 ribu sampai aku punya uang untuk beli hijab waktu itu 1 kodi ya," terang Shella.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"