Seiring dengan makin digandrunginya K-Pop dan K-Drama, maka semakin banyak pula anak-anak maupun remaja menggilai idolanya. Bahkan nggak jarang cewek dewasa juga bisa menjadi fangirl.
Untuk diketahui, fangirl adalah sebutan bagi perempuan yang menjadi penggemar artis atau selebritas tertentu. Kegiatan yang dilakukan pun disebut dengan fangirling. Umumnya, mereka menyukai segala hal tentang si artis, misalnya seperti para fangirl K-Pop.
Mereka suka menonton drama Korea, mengikuti perkembangan terbaru girl band atau boy band, rela menabung supaya bisa datang ke konser mereka, hingga belajar bahasa Korea untuk bisa berkomunikasi langsung dengan sang idola.
Namun, benarkah menjadi seorang fangirl bisa memicu gangguan jiwa? Bagaimana menurut Psikolog? Yuk, cari tahu kebenarannya di sini.
Dilansir dari psychreg.org, Kamis (9/9/2021) ada beberapa aspek yang memicu tindakan fangirl yang nggak sehat, Ladies. Misalnya, rasa cinta pada idola berubah menjadi obsesi, kegiatan fangirl yang menyita seluruh waktu dan perhatian, dan ketika kamu merasa kalau dunia fangirl itu harus berjalan sesuai apa yang kamu inginkan.
Di Korea Selatan, terdapat istilah bernama sasaeng fans. Mereka adalah sekelompok penggemar yang terlalu obsesif terhadap idola mereka, hingga melakukan hal-hal nekat seperti menguntit hingga ke rumah mereka, atau mengambil foto privasi mereka tanpa izin dan nggak segan-segan untuk membunuh sang idola karena tak bisa memiliki.
Obsesi sendiri diartikan sebagai keinginan seseorang untuk mendapatkan sesuatu. Kalau sudah terobsesi seperti itu, menjadi fangirl bisa berpengaruh pada kesehatan mentalmu juga, lho gengs.