Petarung kelas menengah Ultimate Fighting Championship (UFC) Israel Adesanya bertekad mendominasi laga saat melawan Nassourdine Imavov di UFC Arab Saudi, di anb Arena, Riyadh pada 1 Februari.
"Saya hanya akan masuk ke sana siap untuk mendominasi. Saya tidak berpikir bahwa saya tidak ingin mengalami kekalahan lagi," kata Israel Adesanya sebagaimana dikutip dari laman MMA Fighting di Jakarta, Selasa.
Mantan juara kelas menengah UFC itu akan kembali beraksi di oktagon setelah mengalami dua kekalahan beruntun, masing-masing dari Sean Strikland dan Dricus du Plessis.
Meskipun ia jelas telah berkompetisi dalam laga tanpa gelar sebelumnya, sudah lima tahun sejak Adesanya menginjakkan kakinya di dalam oktagon tanpa gelar juara UFC yang diperebutkan, dan itu juga merupakan kali terakhir ia bertarung dalam ajang bukan bayar per tayang.
Petarung seni bela diri campuran asal Nigeria itu mengatakan tidak akan melakukan pendekatan yang berbeda saat menghadapi Imavov, namun dia terobsesi untuk menghindari kekalahan ketiga secara beruntun.
"Saya hanya akan masuk ke sana dan melakukan apa yang saya lakukan, melakukan yang terbaik. Saya tahu siapa diri saya saat saya dalam kondisi terbaik," katanya.
Atlet veteran berusia 35 tahun itu tidak memberi tekanan ekstra pada dirinya sendiri saat ia bersiap menghadapi Imavov di Arab Saudi.
Ia menyadari bahwa seperti laga lainnya, akan ada beberapa ekspektasi yang dibebankan pada dirinya, namun Adesanya bersumpah tidak akan ada kekuatan dari luar yang mampu memengaruhi penampilannya.
"Tidak ada tekanan yang berarti. Saya memberi tekanan pada diri saya sendiri saat saya berada di luar sana atau saat saya pergi ke Arab Saudi, namun saat tiba pada laga itu sendiri, saya tidak merasakan terlalu banyak tekanan," katanya.
Ia mengatakan tidak merasakan tekanan karena karena tidak ada sabuk yang dipertaruhkan. Namun, pertarungan mendatang akan seperti perebutan gelar karena akan berlangsung lima ronde.
"Saya masih berlatih untuk lima ronde. Tidak banyak yang berubah dalam aspek tersebut," katanya.