Lomba lari maraton sekitar puluhan kilometer selalu dimenangkan oleh orang Afrika khususnya asal Kenya. Dibandingkan orang Amerika, Eropa, bahkan Asia, orang Afrika juara lomba lari maraton. Kenapa orang Afrika sering menjadi juara lomba lari maraton? Apakah di negara-negara Afrika banyak atlet lari maraton?
Dalam catatan Runners World dijelaskan bahwa orang Afrika khususnya Kenya sejak masih kecil terbiasa berlari atau berjalan sejauh puluhan kilometer ke tempat-tempat yang mereka tuju. Saat berjalan atau berlari, orang-orang itu tidak dengan tangan kosong, melainkan membawa barang seperti kendi berisi air, buku-buku di sekolah, dengan rute yang sangat berat.
Kondisi geografis dan budaya di Afrika khususnya Kenya berbeda dengan negara-negara lain di dunia. Orang Kenya lebih sering melakukan aktivitas berjalan kaki dan tidak menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil, motor, sepeda, atau alat transportasi umum lainnya. Justru seringnya mereka berjalan kaki hingga berlari mendatangkan kenyamanan.
Yang unik tentang orang Afrika juara lomba lari maraton adalah kondisi tubuh mereka yang kebanyakan bertubuh kurus, tidak besar atau berotot. Ternyata dibalik tubuh kurus itu tersimpan cadangan kekuatan yang dimiliki, sehingga saat menjadi peserta lari maraton berlari sangat kuat dan kencang.
Para pelari maraton asal Afrika yang berbadan kurus lantaran adanya respon atau adaptasi dari jenis olahraga lari yang dilakukan. Tubuh mereka akan menyusutkan massa otot dan membentuk banyak sel mitochondria dalam otot. Tubuh kurus dianggap menjadi postur paling tepat dalam olahraga lari maraton.
Tubuh dengan massa otot sedikit dan di dalamnya terdapat sel mitochondria yang banyak sehingga para pelari mampu berlari dengan efisien dan lebih jauh dibandingkan bentuk tubuh lainnya.