Yuk, Kenali Tren #NoStrawMovement dengan Tidak Nyampah Sedotan Plastik

Apa yang terpikir pertama kali dengan 'sedotan plastik'? Sedotan ini membantumu minum, tetapi sayangnya terbuat dari plastik. 

Sedotan yang terbuat dari plastik membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai secara alami. Sedangkan menurut LSM Divers Clean Action (DCA) pemakaian sedotak plastik di Indonesia mencapai 93.244.847 batang. Jadi puluhan milyar sedotan harus menunggu terurai beratus-ratus tahun. Makanya, tumbuhlah tren #NoStrawMovement yang mengajak kita meminimalisir nyampah sedotan plastik. 

Sedotan plastik memang sering mengisi aktivitas keseharianmu. Karena ingin praktis tapi ternyata kita kurang taktis dalam mengurangi sampah. Dilansir Cosmopolitan, jika disusun memanjang, dalam sehari sedotan plastik yang dipakai bisa mencapai 16.784 kilometer. Bayangkan, berapa jam kita harus menghabiskan waktu menempuh jarak yang begitu panjang. Apalagi jika diakumulasi selama satu minggu panjangnya jarak bisa 3 kali mengelilingi Bumi. Wow!

Mungkin kamu saat ini bertanya-tanya, bahan alternatif apa yang bisa terurai lebih cepat dibanding plastik. Ada, kamu pasti menemukannya dengan mudah saat ini. Berikut bahan alternatif yang bisa dipakai untuk bahan sedotan selain plastik. 

1. Bambu

Sedotan berbahan bambu bisa dipakai berulang kali. Jadi nggak sekali pakai langsung buang seperti sedotan plastik. Bahan alternatif ini juga sangat mudah terurai secara alami tanpa harus menunggu 7 purnama. Sedotan berbahan bambu juga sama fleksibelnya dengan bahan plastik. Artinya bisa dimanfaatkan untuk minuman panas atau dingin. Nggak usah khawatir akan merusak rasa, sedotan bambu bahkan bisa membuat tampilan minumanmu lebih artsy.

2. Jerami

Sedotan berbahan jerami juga dilirik oleh pasaran. Kamu akan mudah mendapatkannya di online shop. Bahkan nggak sedikit supermaket yang menjual sedotan jerami. Coba deh, soalnya sedotan berbahan alami ini desainnya manis.

3. Kaca

Desain yang unik dan warna-warni bisa menambah nilai plusnya. Selain itu, sedotan berbahan kaca tidak memakai bahan bisphenol-A (BPA) yang membahayakan kesehatan. Tentu bisa dipakai berulang kali ya.