Jangan Sepelekan Begadang, Dokter Sebut Ini Resiko Jika Tidur Terlalu Malam

Jangan Sepelekan Begadang, Dokter Sebut Ini Resiko Jika Tidur Terlalu Malam

Kebiasaan tidur terlalu larut atau begadang, melebihi jam 12.30, ternyata tidak cuma memberikan efek kantuk berlebihan keesokan hatinya. Namun peneliti mengungkapkan jika ini bisa menyebabkan resiko lebih dari 90 jenis gangguan kesehatan.

Temuan ini dilakukan dari studi ilmuwan Peking University dan Army Medical University di China. Dari jurnal Health Data Science, peneliti ungkap jika kebiasaan begadang ini bisa memicu penyakit jantung, gangguan metabolik dan gangguan kesehatan mental.

"Selama ini, banyak penelitian lebih fokus pada durasi tidur, padahal karakteristik lain seperti waktu tidur dan ritme tidur juga sangat penting untuk dianalisis," tulis tim peneliti dalam laporannya, seperti dikutip dari Female First.

Menurut stdui sebelumnya di JAMA Network open, ditemukan hasil yang menyebutkan jika orang yang terus-terusan begadang bisa memiliki kadar glukosa lebih tinggi. Ini bisa menyebabkan kadar gula darah mereka bisa naik-turun drastis yang bisa menjadi resiko kematian dini.

Lalu pada studi lanjutan menyebutkan jika mereka yang sering tidur lebih dari jam 1 pagi, maka beresiko terkena depresi dan gangguan kecemasan.

Ini juga berkaitan dengan resiko mereka yang hidup lebih pendek dan bisa memicu penyakit diabetes. Menurut Dr. Beth Malow, direktur Divisi Tidur di Vanderbilt University Medical Center, tidur sebelum tengah malam lebih selaras dengan ritme sirkadian alami manusia.

Ilustrasi orang tidur larut malam (freepik)

"Secara biologis, tubuh kita dirancang untuk mulai beristirahat sebelum tengah malam," jelasnya kepada Yahoo Life.

Walaupun sesekali tidur malam terkesan sepele, namun kebiasaan ini bisa mengganggu siklus tidur dalam jangka panjang. "Tidur dalam atau slow wave sleep terjadi paling banyak di dua jam pertama sejak seseorang tidur. Jadi, kalau biasanya tidur pukul 10 malam, fase tidur dalam itu terjadi antara pukul 10 hingga 12," ujar Dr Chris Winter, pakar tidur dan neurolog dari Amerika Serikat.

"Kalau baru tidur setelah tengah malam, berarti fase penting ini bisa terlewat. Padahal saat fase ini, tubuh mengeluarkan hormon pertumbuhan dan zat kimia penting lainnya. Kalau fase ini terganggu, hormon stres seperti kortisol bisa meningkat," lanjutnya lagi.

Intinya, tidur larut malam atau begadang bisa menimbulkan reaksi biologis yang serius pada kesehatan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"