Tol Cipali Sering Memakan Korban Jiwa, Inikah Penyebabnya?

Tol Cipali Sering Memakan Korban Jiwa, Inikah Penyebabnya?

Tol Cipali menghubungkan Cikopo sampai Palimanan sepanjang 116 kilometer. Jalan tol yang ada di Jawa Barat ini menjadi salah satu jalan tol yang dipilih pengendara yang hendak menuju atau dari Jakarta ke Jawa Tengah sampai Jawa Timur. Sayangnya jalan tol terpanjang ketiga di Indonesia ini sering dikaitkan dengan hal mistis karena sering terjadi kecelakaan.

Selain karena human error, salah satu penyebab tol ini memakan korban jiwa adalah gangguan mistis dari sosok gaib penunggu tol tersebut. Maklum saja sebelum tol ini dibangun, kawasan itu merupakan hutan dengan banyak pohon yang diduga dihuni makhluk gaib. Salah satu legenda yang terkenal adalah adanya batu besar bernama Bleneng.

Melansir dari VOI, warga sekitar mempercayai bahwa kekuatan Batu Bleneng itu tidak bisa diremehkan karena ada makhluk halus yang mendiami batu yang konon di dekat jalanan di KM 182. Pernah ada seseorang pekerja jalan tol mencoba untuk menghancurkan batu itu, namun sia-sia.

Tol Cipali

Justru pekerja itu malah meninggal dunia tak lama setelah berusaha untuk menghancurkan batu tersebut menggunakan alat berat. Usut punya usut, akhirnya jalan tol sedikit dibelokkan agar tidak dekat dengan batu gaib itu. Banyak yang percaya adanya batu gaib itu namun ada juga yang tidak percaya.

Orang yang tidak mempercayai adanya Batu Bleneng menyebut bahwa alasan jalan Tol Cipali sedikit dibelokkan karena permintaan dari sebuah pesantren di dekat jalan tol. “Kalau diperhatikan harusnya jalan itu lurus, tapi di situ ada pesanten. Dulu ketika design dibuat menghindari itu,” kata Wakil Dirut PT Lintas Marga yang mengelola Tol Cipali, Hudaya Arianto.

Hudaya menegaskan tidak ada hubungan kecelakaan di Tol Cipali dengan Batu Bleneng karena  perubahan jalur menjadi berbelok itu karena pesantren tak mau diberi ganti untung. Akhirnya jalur dibelokkan atas permintaan warga setempat. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"