Teror Hantu Pocong Part 4 (Kirana Bertemu Pocong)

Teror Hantu Pocong Part 4 (Kirana Bertemu Pocong)

Kisah sebelumnya Part 3

Tak terasa magrib mulai tiba, saat gelap perlahan datang saat itu juga jantung mba Kirana menjadi deg-degan. 

Dia takut hantu pocong itu kembali masuk kerumahnya, selesai solat magrib mba Kirana langsung baca al-quran hingga menjelang isya.

*tok tok tok*

ilustrasi hantu pocong (Kumparan.com)

Ada yang mengetok pintu depan rumahnya, kalo itu mas Ilham tidak mungkin karena akan terdengar suara motornya. 

Tetangga pun lebih tidak mungkin lagi, menjelang magrib sampai malam jalanan sudah sepi karna kejadian ini.

Mba Kirana ragu apakah harus buka pintunya atau tidak, hingga ada ketokan kedua pun mba Kirana masih ragu. Dengan terpaksa, dia menuju ruang depan dan membuka pintu rumahnya.

Dalam hatinya bedoa semoga bukan sosok pocong itu yang mengetok.

Pelan-pelan mba Kirana membuka pintunya, jantungnya mulai berdegup kencang saat tangannya mulai menyentuh gagang pintunya.

*ngeeeekkkk*

Disaat pintu mulai terbuka, mba Kirana mencium bau yang tidak sedap. Bau itu seperti menusuk hingga ke rongga hidungnya, bau anyir disertai dengan bau busuk.

Saat pintu terbuka lebar, hal yang tidak di inginkan oleh mba Kirana terjadi.

Sosok pocong tersebut berada di sebrang rumahnya, berdiri dan mengangguk ngangguk seperti senang menakuti mba Kirana.

Perlahan mba Kirana merasa penglihatannya gelap dan jatuh pingsan.

Jam sudah menunjukkan pukul 12 malam lebih, mas Ilham masih berada diperjalanan menuju rumahnya. Entah kenapa dia mempunyai perasaan tidak enak, seperti ingin cepat sampai kerumah.

Pikirannya selalu terbayang sang istri, seperti ada yang terjadi.

Setengah kemudian mas Ilham sampai di gerbang desa dan dari jauh terlihat kerumunan berada didepan rumahnya.

Tanpa pikir panjang dia tambah kecepatan, mas Ilham mulai panik. Perasaannya benar kali ini, dia berharap tidak terjadi apa-apa dengan mba Kirana.

Setelah memarkirkan motornya, dia langsung bergegas masuk ke dalam melewati kerumunan warga yang penasaran ingin tahu apa yang sedang terjadi.

"Kirana !! Ya allah kamu kenapa ?!"

"Mas Ilham tenang ya, mba Kirana gapapa hanya pingsan saja" ucap salah satu warga.

"Kok bisa istri saya pingsan pak ?"

"Kita juga tidak tahu, ada salah satu warga yang baru pulang solat isya melihat mba Kirana tergeletak di depan pintu rumah"

"Ya allah Kirana kamu kenapa astagaa"

Perasaan mas Ilham sedikit lega setelah mengetahui istrinya hanya pingsan.

Satu persatu warga mulai pulang kerumahnya masing-masing, bahkan ada yang bergerombol karna takut melihat sosok pocong tersebut.

Kini tinggal tersisa hanya bbrp bapak-bapak dan pak ustad dirumahnya.

horor (akarasa.com)

"Saya yakin mba Kirana pasti habis melihat pocong itu mas" ucap salah satu bapak-bapak disitu

"Mungkin pak, karna kemaren malam pun dia melihat juga pak"

"Hah ?! Maksudnya mas ?"

"Istri saya biasa nyambut kalo saya pulang pak dan dia liat sesuatu dibelakang saya"

"Liat apa mas ? Pocong itu ?"

"I..iya pak. Sedang berdiri di jok belakang motor saya"

"Astaghfirullah, mas Ilham emang ga sadar?"

"Engga pak, tapi saya merasa pundak berat dan motor juga tarikannya terasa sedikit berat"

"Sudah-sudah, sekarang mari kita berdoa agar tidak diganggu oleh sosok tersebut ya" potong pak ustad tiba-tiba.

Syukurlah tak lama mba Kirana sadarkan diri, dalam keadaan pusing dia ingin bangkit namun dilarang oleh mas Ilham.

"Udh kamu tiduran dulu aja, nih minum teh angetnya dulu ya"

Setelah yakin mba Kirana sedikit segar, mas Ilham bertanya apa yang membuat dia pingsan di depan pintu rumah.

"Pocong mas, aku liat pocong itu lagi. Aku takut, aku mau pulang mas" ucap mba Kirana sembari menangis.

"Tenang ya mah, istighfar biar tenang hati dan pikiran kamu"

Mba Kirana langsung memeluk mas Ilham, badannya bergetar seakan masih ketakutan.

"Pak ustad, apa kita akan diam aja ?"

"Sebenernya saya sudah coba panggil teman saya, namanya pak haji solim. Tapi beliau sedang pergi haji dan baru pulang minggu depan mas Ilham"

"Yah tidak apa-apa pak, setidaknya kita sedikit tenang mendengarnya"

"Mas Ilham saya minta air putih ya segelas saja"

"Baik pak ustad"

Mas Ilham liat pak ustad seperti komat-kamit di atas gelas tersebut, kata beliau ini agar mba Kirana tidak terbayang bayang sosok tersebut.

Setelah meminum air tersebut, mas Ilham langsung menyuruh mba Kirana untuk tidur. Dia ga mau istrinya masih kepikiran dan akhirnya malah jadi sakit.

Sejujurnya mas Ilham kesal dengan sosok tersebut, kenapa istirnya yang di ganggu oleh pocong itu.

"Ini pak ustad dan bapak-bapak mau pulang atau kita ngobrol dulu disini?"

"Boleh tuh, kita ngobrol aja dulu disini. Kita cari jalan keluarnya, mumpung ada pak ustad dan pak RT RW disini"

"Wah benar juga, yasudah saya buatkan kopi dulu ya pak"

Entah emang sosok ini sengaja menakuti atau tidak, saat mas Ilham didapur membuat kopi dia mulai mencium aroma busuk dan anyir. 

Mas Ilham paham kalau ini sudah tidak beres, dia percepat membuat kopinya dan disaat membalikkan badannya.

Benar saja, pocong itu berada di sudut dapur dibawah kegelapan. Dia seperti memperhatikan mas Ilham dan menghilang secara perlahan, mas Ilham hanya bisa terdiam saat itu tak bisa menggerakkan badannya.

Setelah hilang barulah dia beristighfar dan membawa kopinya ke depan.

Mas Ilham tidak mau menceritakan apa yang dia liat di dapur, karna kalo diceritakan pasti akan buat yang lain ketakutan dan balik kerumahnya masing-masing.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"