Kisah sebelumnya Part 2
Karena ketakutan, warga tersebut berteriak dan berlari hingga membuat heboh warga sekitar yang mendengar teriakannya.
Namun untuk bentuknya masih banyak yang belum tahu karena masih sama-sama melihatnya.
Mba Kirana yang sering ditinggal mas Ilham pulang mlm mulai ketakutan, dia sering ngambek ketika mas Ilham mau jalan kerja dan memintanya jangan pulang malam-malam.
Mas Ilham hanya bisa iya-iya aja karena mau gimana lagi kalo masalah kerjaan.
Sudah sebulan, walaupun sosok hantu pocong tersebut meneror tapi tidak setiap hari. Semenjak itu pula ronda jadi jarang karna takut melihat sosok tersebut, bahkan selepas magrib pun sudah mulai sepi jalanan desa tersebut.
Hanya segelintir orang aja yang berjalan, itu pun hanya menuju masjid.
Ada pak ustad disana yang mencoba menenangkan warga sekitar untuk tidak takut, tapi dia ga bisa usir sosok tersebut karena belum cukup ilmunya.
Memasuki bulan ke dua dari teror, mas Ilham sedang sibuk-sibuknya mengurus kerjaannya dan memaksa dia untuk selalu pulang malam.
Seperti hari ini, mas Ilham pulang dari kantornya pukul 11 malam.
Jalan menuju desanya sedikit melewati hutan-hutan namun untungnya tidak pernah ada kejadian ada warga yang melihat penampakan di hutan tersebut.
Dengan motor bututnya mas Ilham berjalan menuju pintu masuk desa nya.
Tidak terlihat bapak-bapak yang ronda, mlm itu benar2 sepi sekali. Mas Ilham menyusuri jalan desa sedirian, kalo ditanya merinding atau engga yang pasti dia ngerasa merinding banget.
Dlm pikirannya pun udh yang aneh2, tapi dia segera berdzikir lagi agar tenang.
Mba Kirana terbiasa tdk tidur sebelum mas Ilham datang dan selalu keluar rumah saat mulai terdengar suara motor mas Ilham.
100 meter dekat rumahnya, mas Ilham merasa motornya agak sedikit berat tapi dia cuekin aja agar tidak panik.
Saat sudah depan rumahnya, mas Ilham melihat mba Kirana keluar dari rumah dan kaget karena tiba-tiba dia teriak lalu pingsan saat melihat mas Ilham.
Mas Ilham yang bingung melihat istrinya langsung buru-buru menghampir mba Kirana.
Dia gendong dan bawa masuk ke kamarnya, mas Ilham coba menyadarkan mba Kirana namun nihil.
Jadi untuk sementara mas Ilham biarkan dan bersih-bersih badannya di kamar mandi.
Model kamar mandi rumahnya dulu itu pintunya terbuat dari kayu, jadi kalo ngebuka atau pun menutup terdengar denyit dari engselnya.
Saat mas Ilham berjalan ke kamar mandi, dia denger suara pintu kamar mandinya seperti sedang terbuka atau menutup.
Mas Ilham langsung menghentikan langkahnya, kembali terdengar suara pintu kamar mandi tersebut.
Karena penasaran, mas Ilham perlahan mengintip dari balik tembok dan ternyata apa yang dia liat sesuai degan apa yang dipikirannya.
Sosok pocong sedang memainkan pintu kamar mandinya, mas Ilham yang melihat itu kaget luar biasa.
Sosok itu membelakangi mas Ilham, hanya terlihat kainnya yang lusuh seperti bekas tanah dan tengkorak kepala belakangnya yang bolong.
Ntah apa yang dilakukan oleh sosok itu, mas Ilham sdh gemetaran melihatnya. Mungkin sadar degan kehadiran mas Ilham, hantu pocong tersebut langsung diam dan memutar badannya mengarah ke mas Ilham.
Kali ini terlihat jelas bentuk wajahnya, mata merah, hidungnya yang bolong, bagian tengkorang kepala atasnya yang bolong, terlihat susunan gigi dan rahangnya. Lalu sosok tersebut terbang ke atas dan menghilang.
Mas Ilham masih terpaku, dia ga bisa apa-apa. Badannya makin gemetar saat itu dan juga berkeringat.
Dia coba baca-baca dalam hati dan syukur saja langsung bisa gerak, tanpa pikir panjang dia langsung balik ke kamarnya dan tidur bersama mba Kirana.
Jam 5 subuh mas Ilham bangun, dia melihat mba Kirana sudah bangun juga dan tidak ada di kasur.
Dia lalu bangun dan menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu untuk solat subuh.
Saat itu tak terpikir oleh mas Ilham degan kejadian semalam, sampai akhirnya mba Kirana buka pembicaraan saat mas Ilham mau berangkat kerja.
"Mas"
"Iya knp mah ?"
"Kejadian semalem, aku kenapa ya ?"
Agar istrinya ga panik, mas Ilham hanya bilang tidak ada apa-apa.
"Mas jangan bohong deh, jujur sama aku !"
Melihat mba Kirana yang sedikit kesal, mas Ilham pun akhirnya memberitahu apa yang terjadi dengan dia.
"Iya iya, kamu pingsan. Tapi aku ga tau penyebabnya apa"
"Mas mau tau ?"
"Iya apa ?"
"Semalem pada saat aku keluar dari rumah mau sambut kamu, aku liat itu pocong ada dibelakang jok motor. Dia berdiri dan aku ga kuat liatnya mas"
"Hah?!! Kamu serius ?!"
"Iya mas, aku takut banget"