Kisah Seram Nyata: Menantang Sang Ratu Penunggu Sungai Siak Part 2 (Datuk Pusaka)

Kisah Seram Nyata: Menantang Sang Ratu Penunggu Sungai Siak Part 2 (Datuk Pusaka)

"Ada perihal apa yang ingin kau sampaikan kepadaku? Tolong beritahu aku" sautku yang begitu penasaran akan kedatangannya yang secara memaksa menghampiriku.

Dia menggelengkan kepala dan menghalangi jalanku seakan akan menyuruhku untuk pulang dan tidak melanjutkan perjalanan ke lokasi tersebut. Sepertinya dia tau maksud dan tujuan ku yang ingin menantang penunggu ghaib sungai siak. Aku dengan angkuhnya mengabaikan perintah tersebut dan lalu aku pergi tanpa mengucapkan pamit kepadanya.

Di setiap perjalanan aku merasa ada yang ganjal. Ntah kenapa aku tidak tenang kali ini menghadapi makhluk yang akan aku temui kali ini. Dengan tatapan yang selalu kosong di sepanjang jalan dan melaju dengan kecepatan motor yang bisa di katakan di atas rata - rata pengendara yang ada pada saat itu.

Ilustrasi (Instagram @exploremistery)

Tepat pada pukul 23:30 aku tiba di tempat titik pertemuan kami berdua. Akan tetapi kawanku belum tiba di lokasi tersebut. Tiba - tiba ada seorang orang gila datang menghampiriku dan berkata: "Hei, kenapa kau kesini? Pulang sekarang juga! Kau akan mati disini!" Jawab orang gila tersebut dengan nada marah dan sambil tertawa lepas.

Aku mengabaikannya dan dia selalu saja mengoceh akan hal-hal yang bisa dikatakan tentang alam ghaib. Dengan spontannya aku langsung saja menghidupkan motorku dan meninggalkannya pergi dari pos tersebut. 

Dari kejauhan dia berteriak sangat keras saat aku pergi meninggalkannya dan berkata: "kau akan mati jika melanjutkannya! Kau akan mati di tangan ratu HAHAHA!" aku yang tidak tau kenapa mengabaikan pesan tersebut dan tetap melanjutkan perjalanan. Jarak antara pos dari rumah temanku ini sekitar 500M. Tepat di depan gang rumah Aku langsung saja mengambil handphone ku dan menelfonnya.

Menantang sang ratu penunggu sungai siak. "Woi put, kau dimana? Jadi gak ni?" Jawabku yang masih dengan perasaan yang tak tenang.

"Jadi, kau dimana? Udah di pos? Masuk lah ke gang rumah aku sebentar. Aku lagi mengambil air untuk wudhu mamak aku nanti subuh" jawabnya. "Okelah, kau tunggu di pancuran air hangat dekat rumah kau ya" "Ok"

Ilustrasi (Merdeka.com)

Dan aku langsung bergegas menuju ke pancuran air panas tersebut. Tiba di lokasi bertemulah aku dengan putra, temanku. Dan aku langsung memarkirkan motorku dan menghampirinya.

"Ah gila put, selama perjalanan aneh2 aja yang aku jumpa" Jawabku dengan nada yang agak sedikit gemetar.

Oh iya, disini tidak seperti biasanya saya merasakan gemetaran seperti ini. Dan ini bukan gemetar akan ketakutan. "Gila kenapa? Ada kau perbuat salah gak selama perjalanan? Sautnya bertanya dengan rasa penasaran. "Gak ada put, aku cuma bawa ini" ( mengeluarkan keris pusaka yang kubawa )

"Woi! Kau udah gila? Sebelumnya udah aku bilang kan jangan macam-macam! Kau mau cari mati disana? Ngapa kau bawa datuk pusaka kau ni?" Jawabnya dengan nada ketakutan. Dan ya teman aku ini dia seorang indigo. Akan tetapi dia masih menjaga batasan dengan makhluk ghaib sedangkan aku tidak sama sekali. "Halah, santai ajalah kau. Datuk lindungi aku nanti" jawabku sambil tertawa.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"