Lanjut dari cerita kisah misteri nyata dunia Part 2
padahal bu asih tidak melihat ada truk yang lewat, atau suara benturan kecelakaan.
Pernah juga, kala itu siang hari, ada warga yang berteriak minta tolong, bahwa ada org meninggal di depan warung.
Org terusebut tidak sakit/kecelakaan tiba tiba meninggal, namun baunya sudah busuk sekali seperti sudah meninggal 3 minggu.
Dengan hal hal semacam itu sudah tidak asing lagiuntuk bu asih.
Tiap warga punya peliharaan nya masing masing, kalau sudah meminta makanan, ya harus di turuti, mau di makan atau mau mencarikan makanan.
Malam itu aku dan maya habiskan untuk mendengarkan cerita kampung ini dari bu asih.
"Dek udh malem kalian tidur gih, kalau bsa usahain harus tidur cepet ya. terus kalau ada suara apapun tolong jangan keluar kamar." Perintah bu Asih yang membuat aku dan maya ketakutan.
Aku dan maya takut dengan apa yang di bilang bu asih tentang suara suara.
Mataku masih terbuka lebar malam itu, kulihat maya sudah memejamkan mata tapi seperti belum tidur pulas.
Hingga pukul 1malam aku masih asik menatap layar hpku. Hingga sesuatu menggangguku
Suara seseorg merintih seperti kesakitan. Awalnya ku dengar suara itu pelan sekali, tapi lama kelamaan seperti ada di depan kamarku.
"Bu asih? Ada apa?" Ucapku lirih
Aku beranjak dan akan melihat apa yang terjadi di depan kamar ini.
Tiba tiba..
maya menarik tanganku dan berkata lirih " jangaaaannn .."
Hampir copot jantungakuu
"Itu bu asih nangis .." ucapku ke maya
"Sssttt .. itu bukan bu asih deh kyaknya." Ucap maya dengan jari telunjuk di bibir.
Tak ku hiraukan ucapan maya
Ku berjalan pelan mendekati pintu, kulihat maya memluk guling dan mundur ke tembok.
Kreeeekk .. pintu kamar terbuka perlahan. Pada malam pertama ini sungguh tak bisa ku lupakan seumur hidupku. Harusnya aku menurut saja ucapan maya.
Kulihat seseorng berjongakok dengan muka tertutup tangan, perlahan ku berjalan dan kupanggil "Bu Asih?"
Perlahan lahan orag yang ku kira bu asih itum engangakat wajahnya, betapa terkejutnya, wajah keriput hitam legam dengan seringai senyumnya, gigi hitam dan mata merah.
Tangannya menjulur akan menarik kakiku, tapi dengan secepat kilat aku langsung berlari memasuki kamar. Ku banting pintu, wajahku pucat dan ketakutan banget.
dari luar pintu kamar, wujud tadi menggedor gedor di pintu.
"Brukk brukk brukk.."
Kulari keatas kasur di sebelah maya, maya malah nangis doongg....
Aku yang ketakutan banget juga ikut nangis. Tiba tiba pintu kamar seperti berusaha di buka, aku dan maya semakin ketakutan. Pintu kamar pun terbuka, ya Allah hampir copot jantungakuuuuu ternyata bu Asih huaaaa.
"Ada apa dek? Kok kalian nangis?" Ucap bu asih khawatir
Kita berdua tetap menangis.
"sudah sudah kalian tenang dulu aja, sudah ibu usir, itu peliharaan warga sini"
"Kurang ajar, siapa yang brani kirim peliharaan kesini." Ucap bu asih geram.
"Bu .. saya mau pulang." Ucap maya sambil trus menangis.
Kulihat wajah bu asih seperti bingung, akupun kasihan ke bu asih, aku tau yang dia rasain, dia pasti takut kalau di salahin org tua kita
Aku juga tau ini semua bukan kesalahan bu asih.
"Udh may, disini cuma 4 hari kok. Sabar dulu ya." Ucapku menenangakan maya.
"Ini hari pertama lho ndin, jadi apa kalau kita berlama lama disini." Bentak maya dengan tetap menangis.
"Udh may, kita istirahat yuk. Udh aman kok." Ku masih bersabar menenangakan maya.
"Udah dek, kalian istirahat ya. Ibu bakal jagain kalian di sini (depan pintu kamar)."
"Bu asih, tidur aja di kamar. Kasihan juga, bsok bu asih jualan." Ucapku.
Lanjut ntar malem, hujannn sinyal lemot. Upload lama, maaf yaa.
Maaf sebelumnya karna aku lama banget lanjutnya, tidur dari tadi karna masih lemes blm bangetu sembuh.
Mohon pengertiannya, trimakasih yang sudah antusias dan tidak sabar hehe.
Kami pun tidur malam itu, karna sudah terlalu lelah aku tidak mendengar apapun. Dan terbangun di waktu subuh.
Aku membangunkan maya dan mengajak maya untuk berwudhu, awalnya maya gak mau karna takut, tapi ku paksa.
Pagi itu kita ada kegiatan senam pagi, dan acara bersih bersih bareng warga desa.
Kala itu aku tidak bersma maya, karna maya harus kumpul dengan anak IPA dan aku kumpul dengan anak IPS.
Kita di bagi beberapa regu untuk bersih desa ini. Klompokku kala itu mutia, lutfi, ayu, dinar, faros dan gilang.
Klompok kita kebagian bersih desa di bagian depan kantor kepala desa.
yang cowok pada cabut rumput, yang cewek nyapu dan menyiram tanaman.
Kita istirahat sebentar di teras kantor itu.
"tadi malem aku gak bsa tidur nyenyak." Keluh gilang
"Emang kenapa?" Tanya anak anak.
"Masak tiap aku merem, ngerasa kepalaku ada yang ngelus ngelus. Pas buka mata gak ada siapa siapa tapi." Ucap gilang.
"Hiiii .... serem, sukurin kamuuu" ucap mutia.
"Jangan gitu, mentang mentang kamu tinggal di rumah bagus, awas kalau sampek kamu ngalamin" Sungut gilang.
Aku yang mendengar crita itu hanya diam, rasanya ingin bercerita tapi aku takut.
"Ehhh ndin, ngapain kamu diem aja? kamu dapet gangguan juga?" Tanya faros.
"Enggak kok, cuma capek aja." Ucapku.
"Halah kamu mah cuma gtu lang, lha aku? Lebih serem lgi" tiba tiba dinar buka suara.
Aku kaget langsung mendengar ucapan dinar.
"Emang apa yang serem?" Jawab mutia.
"Semlem aku sma riska anak ipa, lagiduduk duduk di teras rumah pak dalan (ortu asuh mereka) tiba tiba bau bunga, terus aku dengar ada suara wanita ketawa melengaking keras banget, aku langsung aja lari masuk rumah, so riska ku tinggal.