Hantu di Indonesia udah kayak tetangga yang cerewet. Dijauhin pun mereka tetap aja terasa dekat. Apalagi kalau lihat film-film horor Indonesia. Hantu-hantunya makin terasa dekat. Tapi apa jadinya kalau ada penjelasan ilmiah dari para ilmuwan soal hantu?
Beberapa ilmuwan mencoba ngasih penjelasan ilmiah soal hantu di sektarmu. Biar kata hantu terasa ga rasional, para ilmuwan ini nyoba ngasih rasionalitas tertentu ke fenomena hantu. Siapa tahu, data-data dari ilmuwan ini bisa Kamu jadiin pegangan pas lagi di area yang katanya angker.
Kan lumayan bisa bikin rasa takutmu hilang. Paling bagus, kamu bisa ngasih penjelasan ilmiah soal hantu ke orang-orang sekitarmu. Jadi, kamu bisa keliatan makin pintar dan berani. Ini dia penjelasan para ilmuwan soal hantu yang Kamu rasakan:
1. Medan elektromagnetik
Dilansir dari BBC, Dr. Paul Stevens dari Universitas Edinburgh bikin pernyataan bahwa medan magnet tinggu punya pengaruh penting ke angkernya suatu lokasi. Maksudnya, kalau ada lokasi angker, pasti di lokasi itu punya tingkat medan magnet yang tinggi banget dibandingkan tempat lain.
Pernyataan ini didukung sama Dr. Michael Persinger. Ilmuwan ini ngomong kalau medan elektromagnetik dan suara berfrekuensi rendah ngasih efek horor ke badan. Nah, teorinya ini juga didukung sama Vic Tandy dan Tony R. di artikel buatan mereka yang judulnya “The Ghost in The Machine”.
Artikel itu adalah laporan hasil uji coba mereka pas meneliti kawasan pabrik yang dianggap angker. Katanya di pabrik itu ada kipas angin yang ngeluarin suara di kisaran 19 Hertz. Artikel itu ngomong sumber perasaan angker pabrik itu adalah kipas angin yang ngeluarin suara berfrekuensi rendah.
2. Sindrom Charles Bornet
Sindrom Charles Bornet dipakai buat menjelaskan fenomena visual penampakan hantu. Sindrom ini ngomong kalau Kamu ngelihat hantu, itu cuma halusinasi. Bukan berarti Kamu gila ya. Kamu hanya mengalami semacam tipuan psikologis dan visual karena matamu lagi error.
Pendukung teori sindrom itu adalah Jonathan Trobe, seornag dokter mata Universitas Michigan. Beliau ngomong kalau sindrom charles bonnet bisa terjadi karena ada kerusakan di jalur optik matamu. Jadi ada kesalahan penyampaian informasi dari mata ke otak.
Kesalahan itu ngasih efek ke otak. Efeknya, otak bikin penafsiran sendiri. Nah penafsiran itu berupa visual hantu itu tadi. Ya, gampangnya, berdarsakan teori sindrom charles bonnet, hantu itu cuma ilusi optik.
Masih ada beberapa teori lain yang menjelaskan soal fenomena hantu ini. Kalau masih penasaran, coba cek teori lainnya di sini: