Membahas tentang hutan angker Banyuwangi, Jawa Timur, pasti tak lepas dari Alas Purwo yang terkenal. Namun jangan salah dulu karena di Banyuwangi masih ada hutan lainnya yang tak kalah menyeramkan dengan Alas Purwo. Alas Gumitir menjadi salah satu hutan angker di Banyuwangi. Apakah Alas Gumitir lebih seram daripada Alas Purwo?
Sebelum membahas tentang Alas Gumitir, ada informasi sedikit tentang Alas Purwo. Alas Purwo disebut sebagai “ibu” bagi hutan di seluruh Pulau Jawa karena menjadi hutan paling angker, wingit, dan keramat di tanah Jawa. Konon makhluk halus yang menghuni Alas Purwo adalah sosok gaib yang tidak biasa. Banyak hantu dengan wujud orang yang sudah tua atau sepuh hingga kemunculan raja genderuwo yang ada disana.
Alas Purwo juga menjadi saksi Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran melakukan semedi di kawasan Sendang Pancuran. Selain hutan yang lebat, daerah Alas Purwo yang menyeramkan adalah Goa Istana yang disebut menjadi kerajaan gaib atau pusat berkumpulnya makhluk halus di Alas Purwo.
Presiden Indonesia pertama Soekarno pernah bersemedi di dalam Goa Istana dan bertemu dengan penguasa Pantai Selatan, Gusti Kanjeng Nyi Roro Kidul. Banyak juga orang yang tidak selamat saat semedi di dalam Goa Istana. Meski Alas Purwo menyeramkan, Alas Gumitir tak kalah seram loh.
Alas Gumitir merupakan hutan yang letaknya berada di perbatasan Banyuwangi dan Jember, Jawa Timur. Di dekat hutan ini terdapat jalan raya yang menjadi jalur alternatif bagi pengendara yang melintas di kawasan selatan Jawa. Jalur Alas Gumitir rawan longsor, dan banyak pohon tumbang, sehingga pengendara jalan harus berhati-hati saat melintas.
Selain faktor geografis yang menantang, kisah Alas Gumitir sebagai salah satu hutan angker Banyuwangi dengan kisah yang menjadi misteri. Di Alas Gumitir adalah tempat yang bernama Pasar Setan. Pasar Setan biasanya ada di gunung namun ini di dalam hutan. Dimana pasar yang ramai karena kemunculan makhluk gaib yang berbelanja di pasar itu.
Ada cerita seseorang tak sengaja masuk ke Pasar Setan. Ia awalnya tidak tahu bahwa orang-orang yang ia lihat bukan manusia melainkan makhluk halus. Orang itu membeli kacang. Setelah keluar dari Alas Gumitir, kacang itu berubah menjadi bungkusan kembang tujuh rupa yang menjadi kesenangan para setan.
Alas Gumitir juga dipercaya dihuni banyak arwah-arwah korban simpatisan Partai Komunis Indonesia atau PKI. Banyak simpatisan PKI yang dibunuh di dalam hutan. Jenazahnya pun dibiarkan begitu saja, karena tidak dimakamkan. Kejadian memilukan di tahun 1960-an itu masih dikenang sampai sekarang.