Kisah KKN Desa Penari viral di Twitter dan kini ceritanya diangkat dalam cerita layar lebar dan berhasil ditonton lebih dari 3 juta pasang mata. Nama Alas Gumitir mencuat karena diduga jadi lokasi dimana Nur dan kawan-kawan mengalami serangkaian kejadian menyeramkan selama melakukan KKN di sana.
Alas Gumitir berada di kaki gunung Gumitir yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Jember dan Banyuwangi, tepatnya di kecamatan Silo dan kecamatan Kalibaru. Sejak zaman dulu banyak orang melewati kawasan Alas Gumitir saat melakukan perjalanan dari Jember menuju Banyuwangi atau sebaliknya. Berikut fakta-fakta Alas Gumitir.
1. Memiliki Pemandangan Indah
Meski disebut Alas Gumitir menyeramkan, namun banyak orang yang memuji keindahan alam di hutan lebat itu. Hal itu bisa dilihat dari kawasan jalan raya yang berkelok-kelok. Konon ada yang percaya jika Alas Gumitir memiliki sebuah perkampungan yang dihuni oleh orang-orang misterius.
2. Kisah Mistis
Selain dipercaya ada perkampungan dengan orang misterius, hutan ini juga menyimpan sejumlah kish mistis. Jalan di Alas Gumitir dibangun pada zaman penjajahan Belanda. Kawasan jalan itu dulunya perbukittan yang dibongkar lalu dijadikan jalan untuk mempermudah jalur perdagangan.
Selama pembuatan jalan, banyak para pekerja yang semuanya orang Indonesia mengalami kejadian menyedihkan, banyak yang meninggal dunia karena kelaparan. Jenazah para pekerja terpaksa dimakamkan dengan tidak layak da nasal-asalan sehingga para arwah pekerja kerap menampakan diri di kawasan hutan itu.
3. Misteri Patung Gandrung
Jika diperhatikan di dalam film KKN di Desa Penari ada patung penari yang jadi simbol dari desa itu. Ternyata dalam kehidupan nyata memang patung yang disebut patung gandrung itu benar ada.Nama gandrung diambil dari nama tarian Banyuwangi. Patung itu menggambarkan sosok penari yang sedang menari.
Patung selalu menyimpan kisah mistis termasuk patung gandrung. Menurut beberapa orang yang melintas, pernah melihat patung gandrung itu bergerak sendiri dan berpindah tempat. Lantas apakah hal itu benar terjadi?