Dicegat Burung Hantu, Begini Perjalanan Menegangkan Sopir Ambulans Antar Jenazah TKI dari Malaysia

Suparno sehari-hari menjadi sopir ambulans  yang sering mengantarkan jenazah . Kebetulan beberapa waktu lalu, ia harus membawa jenazah laki-laki bernama Slamet seorang TKI yang meninggal di Malaysia. Jenazah akan dimakamkan di kampung halamannya di Lampung.

Dari Malaysia, jenazah itu diterbangkan dengan pesawat menuju Jakarta. Parno harus mengambil peti jenazah dari Bandara Soekarno Hatta menuju Lampung. “Jenazah meninggal karena sakit, sakitnya tidak diketahui, kita akan ke Lampung menggunakan kapal feri di penyebrangan Merak,” ujarnya dilansir dari YouTube Asumsi.

Setibanya di Lampung, mobil ambulans harus tancap gas menuju rumah duka karena sudah ditunggu keluarga. Saat malam hari pun, sebagai sopir dia harus tetap mengendarai mobil. Rasa takut membawa jenazah coba dia hilangkan. “Kalau ketemu malam hari terus jalannya nggak bagus padahal bawa jenazah, saya suka berdoa dalam hati,” kata Parno.

Parno kadang mencoba berkomunikasi dengan jenazah yang dia antar. Biasanya dia melakukan komunikasi lewat batin atau bicara dalam hati. “Saya suka bilang dalam hati: ini sedang diantar ya, doakan selamat, saya juga nanti selamat kalau sudah antar jenazah, minta doanya,” bilang Parno menirukan omongan tersebut.

Memang sebagai manusia biasa ada perasaan takut yang menimpanya. Bahkan saat mengantar jenazah TKI di perjalanan malam hari, mobil ambulans harus berhenti mendadak karena ada burung hantu berdiri di atas mobilnya. Ia coba mengusir burung hantu itu.

“Ih ada burung hantu, saya biasanya nabrak kelelawar, ini malah ada burung hantu di atas mobil,” ujar dia dan langsung mengusir burung hantu itu. Parno pernah mengalami beberapa hambatan saat mengantar jenazah, salah satunya saat mobil ambulans terasa berat ketika dikendarai.