Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 6 (Final)

Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 6 (Final)

Di Part 5 mereka berhasil kembali dan kabur dari Villa angker itu, terus gimana deh nasib mereka ya gengs? Baca lagi deh cerita seram Indonesia terbaru ini.

Cerita seram Indonesia terbaru berlanjut

Sesampainya dirumah kinan, isak tangis menyambut.

Ibunya kinan menangis melihat anaknya kembali dalam keadaan tidak sadarkan diri seperti itu, aji menjelaskan apa yang terjadi secara jelas dan perlahan, untung saja ibu kinan mengerti.

Aji dan yang lain pamit, mengantar andra kerumahnya.

Sama halnya dengan kinan, orang tua andra juga menyambut anaknya dengan isak tangis, ayahnya andra yang mempunyai kelebihan dalam indra penglihatan sepertinya sudah paham apa yang terjadi oleh anaknya.

"Bapak tau apa yang terjadi dengan andra, bapak tidak akan menyalahkan kalian semua" ucap bapak andra kepada aji, septi dan yuni

Setelah dirasa cukup, aji, septi dan yuni berpamitan, sekarang mengantar mereka berdua.

"Kita harus bagaimana ji? Aku merasa tidak enak dengan ibunya kinan, apalagi ayahnya sudah tidak ada" tanya septi ke aji dengan raut wajah yang sedih.

"Nanti kita pikirkan ya sep, sekarang kita istirahat dulu" jawab aji sambil mengendarai mobilnya. Dan cerita seram Indonesia terbaru berlanjut.

Septi dan yuni saat ini sudah berada dirumahnya masing masing, begitupun dengan aji.

Selama 3 hari ini tidak komunikasi antar mereka, seakan semuanya syok dengan kejadian saat itu.

Aji ingin sekali rasanya menjenguk kinan dan mencari tahu keadaannya namun keberaniannya untuk menghadapi ibu kinan adalah hal yang sangat sulit, niat tersebut selalu urung begitu saja.

Hingga akhirnya hari ke 4, sebuah panggilan diterima ibu aji, panggilan itu untuk aji yang berasal dari keluarga kinan.

"Assalamualaikum, aji..." terdengar suara yang tidak asing.

"Waalaikumsalam ibu" jawab aji.

Ibu kinan ternyata yang menelponnya.

Aji diminta untuk datang kerumah kinan dikarenakan dia sudah tersadar 2 hari yang lalu, dengan tergesa gesa aji bersiap siap untuk menuju kesana.

Ilustrasi (genmuda.com)

Namun tak lupa aji mengajak septi dan yuni juga.

Mereka bertiga saat ini sudah berada dirumah kinan, hal yang lebih mengejutkan adalah disana pun ternyata ada andra juga, namun kondisi mereka berdua sangat mengerikan.

Tatapan kosong, seakan tidak ada jiwa didalam tubuhnya.

Seorang lelaki yang berumur sekitar 45 tahunan berada di sisi mereka, aji, yuni dan septi tidak mengenalnya namun dari cara berpakaiannya seperti orang yang mengerti akan hal hal ghaib.

"Aji, septi, yuni" ucap lelaki itu

"Iya pak..." jawab aji yang kebingungan bagaimana lelaki itu mengetahui namanya

"Saya sofyan, disini saya akan jelaskan apa yang sebenarnya terjadi dengan teman kita kinan dan andra" ucap bapak sofyan.

Aji,septi dan yuni semakin penasaran mendengarnya, mereka pun ingin tahu ada apa dengan temannya hingga menjadi seperti itu.

Bapak sofyan menjelaskan kalau dia sudah tahu apa yang terjadi di villa sana dan apa penyebabnya.

Namun bapak sofyan tidak ingin memberi tahu siapa yang menjadi biang keladi atas kejadian itu semua, beliau tidak ingin nantinya semua pihak saling menyalahkan.

Sebuah keputusan yang benar diambil oleh bapak sofyan. "Kita semua harus kesana" ucap bapak sofyan

Aji, septi dan yuni terkejut mendengarnya, mereka masih dalam keadaan syok dan sekarang harus kembali ke villa itu.

"Apakah yuni dan septi tidak apa apa kalu tidak ikut kesana pak? Biar saya saja yang mewakili mereka" tanya aji

"Oh tidak apa apa...yang penting ada satu orang sebagai pendamping saya nanti disana" jawab bapak sofyan.

Setelah bersepakat, keluarga kinan dan keluarga andra beserta aji berangkat kembali ke villa tersebut.

Sebuah kebenaran sebentar lagi akan terungkap, aji sangat penasaran akan hal itu.

Perjalanan kembali ke villa itu sepertinya tidak berjalan dengan mulus, beberapa kali ban mobil aji dan keluarga andra meletus secara tiba tiba hingga hampir membuat kecelakaan.

"Ada yang tidak ingin kita kesana" ucap bapak sofyan.

Bapak sofyan menyarankan semuanya untuk tabah dan beristighfar, semoga perjalanan mereka aman dan sampai tujuan.

Perjalanan yang seharusnya menempuh 2 jam menjadi 4 jam lebih karena kejadian ban meletus tersebut.

Akhirnya sampailah mereka didepan villa, mobil aji menjadi yang pertama masuk ke arah halaman.

Pintu gerbang masih terbuka dan anehnya aji merasa villa tersebut kembali seperti semula.

Sampah dan daun yang berserakan mengotori halaman, aji melihat kebun kecil dihalaman juga mengalami hal yang sama, tidak terurus kembali, benar benar seperti pertama kali mereka datang.

Namun aji diam saja, tak ada satu kata pun yang keluar dari mulutnya. Mobil dipakirkan dihalaman depan bersamaan dengan mobil keluarga kinan dan andra.

Aji dan bapak sofyan melangkah ke arah villa, posisi villa dalam keadaan pintu tertutup. Padahal saat meninggalkan villa tersebut dalam keadaan terbuka.

Aji menoleh kekanan, terlihat mobil andra masih berada ditempatnya.

"Sebentar, biar saya duluan ya" ucap bapak sofyan menghentikan langkah aji.

Dia terlihat melakukan gerakan gerakan yang aji tidak tahu, entah apa yang dilakukan oleh bapak sofyan.

Setelah itu bapak sofyan mengajak aji untuk masuk ke dalam, saat pintu dibuka aji kembali terkejut karena dalam villa tersebut benar benar kembali dalam keadaan kotor kembali.

Ini hal yang sangat tidak mungkin, sangat tidak mungkin.

Bapak sofyan meminta aji untuk membawa tubuh kinan dan andra ke dalam villa, namun orang tuanya dilarang untuk ikut.

Menurutnya, yang disini harus yang bersangkutan dengan kejadian disini, beliau tidak ingin yang lain menjadi korban juga.

Setelah semuanya sudah berada di tengah ruang villa, bapak sofyan menutup pintu rapat rapat.

"Aji, tolong kamu jaga tubuh kinan dan andra ya" pinta bapak sofyan.

"Baik pak" jawab aji

Bapak sofyan duduk didepan mereka bertiga, tiba tiba aji merasakan kehadiran mereka.

Aji merasakan banyak sekali yang datang, aura mistis sangat kental dan kuat hingga membuat aji merinding hebat, jantungnya pun langsung berdetak sangat cepat.

Dia melihat bapak sofyan melakuak gerakan gerakan, sepertinya beliau sudah memulainya.

Sesaat keadaan hening, tidak ada suara apapun di dalam ruangan itu. Aji pun terdiam, dia mulai merasakan ketakutan yang luar biasa.

Tiba tiba...

"Hhhhhhmmmmmmmmmmmm" sebuah gumam yang seram entah darimana asalnya terdengar diruangan tersebut

Aji terdiam, dia menutup matanya karena tidak ingin melihat sesuatu.

"Tolong jelaskan, kenapa kalian mengambil sukma anak anak ini!" Teriak bapak sofyan secara tiba tiba.

Namun sepertinya makhluk tersebut menjawabnya secara batin, hingga aji tidak mengetahui percakapan mereka secara jelas.

"Kembalikan atau saya bakar kalian semua!" Bapak sofyan kembali teriak.

Aji bingung, apa yang harus dia lakukan sekarang.

Tiba tiba dia melihat bapak sofyan bangkit dan mengambil posisi kuda kuda.

Aji membuka matanya, ternyata dua sosok makhluk pocong tersebut berada didepan bapak sofyan.

Secara jelas aji melihat sosok itu melayang diatas lantai dan tinggi sekali hingga hampir mengenai atap rumah.

Dia tidak dapat apa apa, aji terdiam, melihat sosok menakutkan tersebut. Wajahnya yang hancur dengan mata yang menyala merah seakan marah dengan kehadiran bapak sofyan.

Karena tidak kuat, aji menutup wajahnya dengan kedua lututnya.

Tiba tiba terdengar suara ledakan disertai cahaya terang, namun tidak membekas apapun didalam ruangan itu.

Aji membuka matanya, dia tidak melihat sosok pocong tersebut namun bapak sofyan terlihat mengeluarkan darah dari hidungnya.

"Bapak tidak apa apa?" Tanya aji yang khawatir

"Tidak apa apa, sekarang kamu pegang tubuh temanmu ya, saya ingin menarik sukma mereka dari alam sana" ucap bapak sofyan. pernyataan itu emang Jadi cerita seram Indonesia terbaru bagi mereka.

"Baik pak" jawab aji

Bapak sofyan kembali melakuak gerakan dan diam, aji melihat ekspresi wajahnya sangat serius.

Darahnya mengalir melewati dagunya dan menetes ke baju koko yang bapak sofyan pakai.

Tiba tiba tubuh kinan dan andra seperti terhentak, aji pun langsung memegangnya dengan kuat. Tubuh kinan dan andra seakan ingin terjatuh, mereka berdua secara tiba-tiba tidak sadarkan diri.

Ilustrasi (pinterest.com)

"Sudah, kamu letakkan saja tubuhnya dan panggil kedua orang tuanya ya" perintah bapak sofyan.

"Baik pak" jawab aji.

Dia langsung bangkit dan memanggil orang tua kinan serta orang tua andra.

"Anak kalian sukmanya sudah kembali namun membutuhkan waktu untuk kembali sadar, silahkan bawa mereka ke mobil" ucap bapak sofyan.

Mendengar hal itu, kedua orang tuanya langsung menggendong kinan dan andra ke mobil.

Sementara aji sibuk mengambil semua barang teman temannya di kamar masing masing, baju sampai handphonenya.

Aji memastikan tidak ada yang tertinggal satu pun di villa tersebut.

Setelah yakin tidak ada yang tertinggal, aji menghampiri keluarga kinan dan andra serta bapak sofyan yang sudah menunggunya di halaman depan.

Tak lupa mobil andra dibawa oleh ayahnya kembali.

Aji mengunci pintu depan villa, dia masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi disini.

Mereka yang berniat untuk berlibur harus merasakan hal hal yang mengerikan.

Tak lupa aji mengabari pamannya, dia baru menemukan keberanian untuk bercerita karena sebelumnya masih merasakan ketakutan.

Bapak sofyan sudah bicara kalau villa tersebut sudah bersih, namun tetap saja karena kejadian itu mereka berpikir dua kali untuk kembali.

Semua sudah kembali kerumahnya masing masing, butuh waktu satu minggu untuk membuat kinan dan andra kesadarannya pulih.

Bapak sofyan berpesan untuk kembali berkumpul setelah keadaan membaik.

"Dra...sudah sehat?" Tanya aji via telephone genggamnya

"Sudah ji, tapi badanku masih pada sakit semuanya" jawab andra.

"Besok kita semua kumpul ya di cafe dekat rumah kinan" ucap aji.

"Oh oke ji, berkabar saja ya" balas andra sembari menutup telephonenya.

Tidak lupa aji mengabari kinan, septi dan yuni juga.

Aji semakin penasaran dengan kebenaran besok, sebenarnya aji sudah punya feeling apa penyebab kejadian tersebut namun dia tidak yakin saat itu.

Terik matahari di ibukota sama dengan terik yang berada di wilayah villa, bedanya hawa yang panas mereka semua rasakan saat ini.

Aji tergesa gesa bangun dari tidurnya, seperti biasa dia telat dalam hal berjanji.

Sesampainya di cafe tersebut, semua teman temannya sudah berkumpul begitu juga dengan bapak sofyan.

"Seperti biasa, siapa yang mengajak dia juga yang paling telat" ucap andra yang terlihat kesal melihat aji baru datang

Semuanya langsung tertawa mendengar kata kata andra, aji langsung duduk disamping bapak sofyan.

"Baiklah, kita mulai ya" ucap bapak sofyan

Semuanya langsung terlihat serius, ternyata tidak hanya aji yang penasaran, yang lain juga.

Mereka ingin tahu apa penyebabnya fari semua ini.

Andra terlihat gelisah saat itu, dia seperti yakin bahwa dirinya lah yang menjadi penyebab kejadian tersebut.

"Sebelumnya saya bicara apakah ada ingin memberitahu sesuatu?" Ucap bapak sofyan

Semua terlihat diam dan saling bertatap muka.

"Aku pak" tiba tiba andra bicara

Semuanya pun langsung menoleh ke arah andra, mereka penasaran apa yang ingin dibicarakan olehnya

"Aku ngerasa bersalah dengan kejadian kemarin" ucap andra dengan raut wajah yang sedih

"Maksud kamu dra?" Tanya yuni yang penasaran

"Aku yang jadi penyebab kita mengalami kejadian mengerikan itu yun, aku menemukan tali kafan dikebun kecil dekat halaman depan" jelas andra

"Lalu apa yang kamu lakuin dengan tali itu?" Tanya septi

"Aku membakarnya, aku tidak tahu kenapa melakukan hal itu. Dalam pikiranku terlintas ingin membakarnya sep" ucap andra sembari meneteskan air matanya

"Yasudah, kan sudah terjadi tidak perlu disesali, yang penting sekarang kalian sudah kembali berkumpul" potong bapak sofyan

"Aku minta maaf sama kalian, aku merasa bersalah" ucap andra sembari menangis

Yuni yang melihat andra menangis juga ikut bersedih, tak terasa air matanya menetes.

"Kinan, aku minta maaf karena aku, kamu jadi korbannya" ucap andra

Namun kinan terlihat diam saja, dia seperti tidak percaya ternyata penyebabnya adalah temannya sendiri.

Kinan bangkit dan meninggalkan cafe tersebut dengan motornya.

Tidak ada yang menahan kinan, begitu juga dengan bapak sofyan membiarkannya pergi.

"Sudah biarkan saja dulu, mungkin teman kalian masih butuh waktu untuk menenangkan pikirannya" ucap bapak sofyan

Semuanya pun mengangguk mendengar perkataan bapak sofyan.

Beliau juga menjelaskan apa yang terjadi dengan andra dan kinan, sukma mereka dibawa ke alam pocong tersebut sebagai balasan atas perlakuan andra yang membakar tali kafannya.

Mereka tidak terima karena itu rumahnya.

Bapak sofyan juga menjelaskan mengapa tali kafan tersebut berada di kebun kecil itu, menurutnya ada seseorang yang sengaja menaruh disitu dengan niatan jahat.

Namun bapak sofyan tidak menjelaskan apa niat tersebut.

Mendengar semua penjelasan bapak sofyan, semuanya merasa lega. Mereka tidak lagi merasa takut akan kehadiran sosok pocong tersebut dirumahnya, karena mereka berpikir kalau sosok pocong tersebut akan mengikuti mereka terus.

"Pak bau kentang itu darimana ya?" Tanya yuni yang penasaran

"Itu dari sosok pocong itu, baunya memang seperti kentang dan bau anyir seperti darah. Karena mereka terlalu lama disana, bau tersebut seperti sudah menyatu dengan aura di villa tersebut" jelas bapak sofyan.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"