Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 5 (Kabur Dari Villa)

Cerita Seram Indonesia Terbaru: Misteri Bau Kentang Part 5 (Kabur Dari Villa)

Di cerita seram Indonesia terbaru sebelumnya Part 4  anak-anak merasa menemukan Kinan, namun apa yang ternyata mereka lihat, ternyata sebuah potongan kayu! Waduh makin mencekam beuds, Lanjut ~

Cerita seram Indonesia terbaru

Aji dan septi berhenti diteras depan pondok dengan nafas terputus putus. Septi menoleh ke arah halaman depan villa, betapa kagetnya dia karena dengan jelas septi melihat sosok yang selama ini menakuti mereka.

Sosok pocong tersebut sedang berdiri persis ditengah halaman tengah. Septi hanya dapat terdiam, sosok pocong tersebut seakan sedang memperhatikan ke arah dalam villa.

Ilustrasi (getwallpapers.pw)

Tiba tiba muncul suara tertawa dari arah dalam pondok hingga membuat aji dan septi terkejut.

Suara tertawa tersebut seperti ketawa kuntilanak, aji dan septi terdiam.

Mereka seakan terjebak, aji yang tadinya ingin mengajak septi ke halaman depan ditahan olehnya.

"Ji kamu liat disitu" ucap septi sembaru menunjuk ke arah halaman. Aji menoleh, dia pun merasa tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

"Kenapa dia ada disitu sep?" Tanya aji kepada septi.

"Aku juga tidak tahu ji, andra dan yuni dimana ya? Mereka kan tadi ada dihalaman depan ji" ucap septi.

Mereka berdua didalam kebingungan tidak tahu harus bagaimana.

Sementara itu andra dan yuni yang sudah mendapatkan handphonennya langsung berlari menuju halaman depan namun beberapa dengan pintu keluar andra menarik tangan yuni.

Andra melihat sosok pocong tersebut sedang berdiri dan menatap ke arah mereka, entah kenapa yuni tidak menyadarinya.

"Kenapa dra? Ayo cepat aku takut" tanya yuni.

"I...itu yun" ucap andra sembari menunjuk ke arah halaman depan. Namun yuni tidak melihat apapun disana, sosok tersebut seperti hanya menampakkan dirinya ke orang tertentu saja. Edan nih cerita seram Indonesia terbaru bikin merinding.

Dengan cepat andra menarik yuni menuju kamarnya, bersembunyi dari sosok pocong tersebut.

Yuni yang masih terheran apa yang dilihat oleh andra hanya mengikuti saja, sesampainya di dalam kamar, andra langsung menutup pintu dan duduk dibatas kasurnya

"Kamu kenapa sih dra? Aku tidak lihat apa apa loh" ucap yuni

"Sumpah yun...aku lihat pocong itu didepan" balas andra.

Disaat andra dan yuni berbincang, terdengar suara benda bergeser dari arah luar kamarnya, mendengar hal itu andra menyuruh yuni untuk tidak mengeluarkan suara.

Dengan seksama andra menguping, mencoba menerka darimana arah suara itu. "Dra...itu suara apa? Aku takut" bisik yuni kepada andra.

Andra mencoba mengintip dari selah bawah pintu, wajahnya perlahan menempel ke lantai yang terasa dingin.

Dengan jantung yang berdetak cukup kencang, andra menunggu sesuatu yang melewati depan pintu kamarnya, hingga akhirnya sesuatu yang andra tunggu datang.

Sesosok tubuh sedang merangkak, namun andra tidak mengetahui tubuh siapa itu.

Dengan seksama andra memerhatikan tubuh itu bergeser ke arah luar villa, dari pakaian seperti bukan manusia, putih lusuh dan ada beberapa bagian sperti noda darah.

Yuni yang penasaran pun ikut merebahkan kepalanya untuk melihat.

Namun saat melihat itu, yuni tidak dapat menahan suaranya, dengan sigap andra menutup mulut yuni

"Yuuunn...ssssttttt" bisik andra kepada yuni yang terlihat mulai menangis dan bergetar

Setelah sosok itu menghilang, andra dan yuni kembali ke atas kasurnya, mereka tidak tahu harus kemana dan harus bagaimana.

Mereka seakan terbagi menjadi 2 kelompok yang sama sama terjebak. Septi dan aji masih terpaku di teras pondok, sebenarnya harapan saat ini adalah mereka berdua yang dapat merasakan dan mempunyai sedikit keberanian.

"Sep...ayo kita pulang" ucap aji secara tiba tiba

"Gila kamu ya ji, bagaimana dengan kinan?" Tanya septi yang kesal.

"Kita bisa jemput dia besok siang sep, keadaan sekarang sudah tidak memungkinkan" jawab aji yang sudah mulai lemas.

Namun septi tetap saja dengan pendiriannya, dia tidak ingin meninggalkan kinan di villa ini.

Tiba tiba pintu pondok yang terbuka secara mengejutkan tertutup dengan sangat keras.

Aji dan septi yang berada disitu langsung terkejut, tidak mungkin pintu tersebut menutup oleh angin.

Septi menoleh ke arah jendela pondok yang gelap, dia merasakan ada aura negatif didekatnya, begitu juga aji.

Ilustrasi (bukannotadinas.com)

"Ji..." ucap septi.

"Iya aku tahu sep" jawab aji yang mengerti maksud septi.

Aji menggunakan senternya untuk melihat ke arah dalam pondok, namun yang dia lihat membuat jantungnya kembali berdetak kencang.

Sesosok pocong sedang berdiri memperhatikan mereka berdua, kali ini sosok tersebut mempunya bola mata yang menyala berawarna merah.

Kali ini jaraknya sudah terlalu dekat, aji langsung menarik tangan septi dan berlari ke arah dalam villa.

Mereka tidak perduli dengan sosok pocong yang sedang berdiri di halaman depan.

Sesampainya didalam villa, aji berteriak memanggil nama andra dan yuni.

"Draaaa...yuuunnn..." teriak aji

Andra dan yuni yang mendengar suara aji langsung bergegas keluar kamarnya, yuni langsung memeluk tubuh septi sambil menangis.

Aji melihat jam dinding, waktu sudah menunjukkan pukul 03.45 pagi. Tanpa bicara, aji menuju kamarnya dan mengambil kunci mobil miliknya.

Setelah dapat, aji keluar dan mengajak teman temannya untuk masuk ke dalam mobil, septi yang awalnya melarang, kali ini terlihat mengikutin saja.

Mereka berempat berlari ke arah mobil aji yang berada di ujung halaman, setelah didalam aji mencoba menyalakan mobilnya dengan keadaan panik.

Saat aji berusaha menyalakan mobil, andra yang berada disamping aji melihat ke arah villa.

Dia melihat sosok kinan berdiri ditengah pintu masuk, dia seakan memperhatikan teman temannya yang panik dan ingin pergi dari sana.

"Ji...lihat sana ji. Itu kinan!" Teriak andra

Mendengar andra bicara seperti itu, aji menoleh ke arah villa. Andra langsung berinisiatif untuk menarik kinan dari sana, dia keluar dari mobil dan berlari ke arah pintu masuk villa.

Namun tinggal beberapa langkah ke arah pintu, tubuh kinan seperti tertarik sesuatu ke arah dalam.

Andra berhenti, dia ragu ingin melanjutkan atau tidak, namun kali ini andra tidak perduli, dia langsung berlari kembali ke arah dalam villa.

Dengan nekat dia berlari kedalam, namun sunyi, tidak ada tubuh kinan di dalam sana.

Aji berjalan perlahan, mengamati sekitar villa. Saat berada diruang tv, tiba tiba pintu depan tertutup dengan sangat keras hingga andra terkejut mendengarnya.

"BRAAAAAKKKKK". Bikin kaget aja nih cerita seram Indonesia terbaru.

Andra mencoba ke arah pintu namun muncul sosok pocong tersebut. Kali ini tidak hanya satu, namun ada dua sosok pocong yang melayang di depan pintu masuk itu.

2 sosok dengan bentuk wajah yang berbeda, aroma bau kentang yang kuat disertai aroma anyir membuat andra merasa mual. Tubuh andra terasa sangat lemas saat itu, dia terduduk dilantai.

Dia pasrah, kali ini andra tidak dapat kemanapun.

Tiba tiba ada yang keluar dari arah dalam kamar andra, itu adalah kinan. Namun ada yang berbeda dari kinan, ada sesuatu yang berada didalam tubuhnya.

Dia seperti orang yang kesurupan, tatapannya pun kosong tanpa berkedip sedikitpun.

"Kinan..." ucap andra didalam hatinya

"Kamu lancang, kamu membuat kami marah" tiba tiba kinan berbicara

Mendengar itu andra terdiam, awalnya dia tidak paham apa maksud pembicaraan tersebut, namun terlintas didalam pikirannya tentang tali kafan yang dia bakar.

Andra langsung meminta maaf, dengan menangis dia meminta ampun karena telah membakar tali kafan tersebut.

Disamping itu, aji curiga kenapa andra tidak juga kunjung keluar dari arah dalam villa, selain itu aji melihat pintu villa tertutup secara tiba tiba.

Dia langsung berlari ke arah pintu, namun seperti terkunci dari arah dalam. Aji menggedor gedor pintu itu dan berteriak, namun andra seperti tidak mendengarnya.

Aji berlari ke arah belakang villa melewati pintu belakang. Ternyata terkunci, aji mencari cara untuk masuk ke dalam, dia menuju gudang dan mengambil sebuah besi untuk memecahkan kaca jendela.

Namun saat pintu gudang terbuka, aji terkejut karena ada tubuh kinan yang tertidur didalam sana.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"