Cerita Seram Gorontalo: Hantu Pogo

Cerita Seram Gorontalo: Hantu Pogo

Ponggo Hantu khas Gorontalo

Assalmualaikum... 

kenalkan saya Zaky. Sebelumnya saya mohon maaf jika terdapat kekurangan dalam tulisan saya ini, karena jujur ini adalah tulisan perdana saya tentang pengalaman saya mengenai kejadian mistis pasca sebulan lebih saya menemukan situs ini. 

Cerita ini betul-betul terjadi di daerah saya, dan bukan sekedar mengada-mengada. Saya adalah anak berdarah keturunan asli Sulawesi. Lebih tepatnya di Gorontalo, sebuah provinsi termuda di Indonesia, sebuah daerah yang wilayahnya 1/4 dari luas pulau sulawesi. Mungkin teman-teman semua belum terlalu mengenal betul daerah saya, untuk itu saya memberikan sedikit gambaran mengenai tanah kelahiran saya ini. 

Gambar 1: Ilustrasi (GenPI.co)

Seperti halnya daerah-daerah lain pada umumnya, Gorontalo juga memiliki cerita atau mitos tersendiri, diantaranya tentang sosok makhluk yang melegenda di Gorontalo yang masyarakat menyebutnya "PONGGO". Sosok ini hampir miriplah dengan sosok Kunyang di Kalimantan atau Palasik di Sumbar. 

Hanya saja perbedaannya terletak pada mangsanya, dan ponggo hanya dimiliki oleh kaum wanita saja. Jika Kunyang hanya mengganggu Wanita hamil, lain halnya dengan Ponggo. Malchluk ini senantiasa menyerang siapa saja yang dianggap musuh. 

Pada umumnya Ponggo bukanlah penganut ilmu hitam, melainkan perbuahan wujud dari seorang perempuan tua menjadi makhluk berlidah panjang, berambut panjang hingga matakald, dan tubuhnya telanjang. Makhluk ini selalu berkeliaran atau terbang pada saat hari menjelang petang hingga larut malam untuk memburu organ tubuh manusia yakni usus. 

Hal ini disebabkan karena kepercayaan masyarakat Gorontalo dari zaman ke zaman yang mengharamkan setiap orang untuk tidur di senja hari, pada waktu pergantian siang dan malam. 

Ponggo bisa dikatakan adalah sebagian mh manusia yang dipakai jin jahat untuk memangsa setiap orang yang dianggap musuh oleh pemilik ruh tersebut saat pemiliknya (perempuan) itu sedang dialam bawah sadarnya atau tidur. 

Oleh karena itu wajah ponggo ini mirip dengan pemiliknya. Ciri-ciri perempuan yang memelihara Ponggo yaitu keadaan emosinya cepat meningkat. Wanita tersebut bisa cepat emosi, dan dia sering menggunakan kelamin sapi sebagai lauknya sehari-hari. Kita bisa mengetahui kemunculan makhluk ini dengan suaranya yang mirip burung gagak. 

Jika suaranya terdengar kencang berarti dia jauh, dan bila suaranya pelan/kecil berarti dia di sekitar kita. Makhluk ini takut dengan Lidi. Untuk itu jika kita bertemu dengan sosok ini, maka pukullah lidi itu ketanah 3x dan dia akan jatuh.

Ilustrasi (Okezone.com)

Kemudian makhluk tersebut harus diantar ke pemiliknya. Dengan Adanya mitos ini, dari dulu di daerah kami sering sekali para orang tua melarang putri mereka agar tidak tidur pada saat matahari terbenam. Kata mereka "Dila potuluhu lolango no'u, momiyahe ponggo yio" artinya: Jangan Tidur sore-sore nak, nanti kamu bisa melihara ponggo". 

Dan iya, itu terbukti... Pertengahan tahun 1999 (saya lupa bulannya) di desa saya, heboh dengan meninggalnya tukang jahit secara tidak wajar. Jenazahnya diketemukan dengan kondisi **maaf** Anusnya berlubang sebesar kepalan tangan orang dewasa. Almarhum sempat di otopsi, dan hasilnya jenazah dinyatakan telah kehilangan salah satu organnya yaitu usus (kasus ini sempat dimuat di surat kabar "GorontaloPost" edisi 1999). 

Korban bernama Husin, Seorang duda yang berprofesi sebagai tukang jahit, sampai saat ini kasusnya belum menemukan titik terang. Pihak Kepolisian dan keluarga kewalahan menangani kasus ini. Polisi kemudian terpaksa menyimpulkan bahwa ini adalah kasus dengan modus pembunuhan. Namun hingga saat ini kasusnya masih ngambang, bahkan sampai detik ini kabarnya sudah tidak terdengar lagi, semuanya nihil. 

sudah tidak terdengar lagi, semuanya nihil. Masih terbetik tanda tanya besar dalam benak masyarakat sekitar. Jika benar ini pembunuhan, siapa pelakunya? tidak ada satupun saksi-saksi dan bukti-bukti yang menguatkan. 

Akhirnya masyarakat mengaitkannya dengan cerita kemunculan Makhluk Ponggo di atas genteng rumah pak Husin 2 malam sebelum almarhum meninggal. Dan pada saat itu om Saya yang bernama Om Muhlis sendiri yang melihatnya. 

Waktu itu kalau tidak salah sudah larut malam, kompleks rumah Husin sudah sepi, maklumlah jalannya bisa dibilang masih jalan setapak, itupun hanya 4 rumah yang ada di kompleks itu termasuk rumah si Husin, sisanya kebun jagung dan pohon bambu. 

Om Muhlis yang kebetulan tukang bentor (bentor: jenis kendaraan roda tiga khas Gorontalo) habis mengantarkan penumpang, lewat di depan rumah si Husin. Dia sempat melihat lampu kamar si Husin masih menyala. Dipikirannya, mungkin si Husin lagi menyelesaikan jahitan pesanan pelanggan. 

Namun saat dia mulai memasukkan bentornya ke dalam garasi yang letaknya bersebelahan dengan kamar Husin yang hanya dipisahkan tembok setinggi bahu orang dewasa, dia terkejut dengan bunyi gemuruh di atap rumah husin. Difikirnya lagi mungkin burung merpati peliharaan si Husin. Om Muhlis kembali meneruskan mengunci pintu garasi. Saat dia mulai mengunci garasinya, tiba-tiba dia menangkap suara aneh, mirip suara gagak, perasaannya mulai tidak enak. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"