Cerita Misteri Alas Roban

Cerita Misteri Alas Roban

Kali ini ada sebuah cerita yang menyeramkan dari "Alas Roba" gengs, cerita horor ini berasal dari akun Twitter @wahyuariyantn_, kek apa keseraman ceritanya? Kuy kita kepoin.

Lataran cerita dari Wahyu,

Dan jalanan alas Roban masih melewati bukit dan jalannya berkelak-kelok curam. yang sekarang dikenal dgn jalan Alas Roban lama

"Doa dulu gus" ucap Rifkan

Masing-masing dari kami berdoa dalam hati.

Jalanan sore ini terlihat padat tapi padatnya wajar tidak sepadat jalanan seperti sekarang.

Singkat cerita kami berdua tiba di Brebes hampir jam 11 malam karena kami berhenti sholat dan makan sebentar saat sampai di Indramayu.

Ilustrasi (Wikipedia.com)

Brebes, tegal, pemalang sudah kami lewati dan akhirnya kami tiba di Pekalongan sesaat sebelum sampai di Alas Roban.

Kala itu tidak ada sama sekali pikiranku memikirkan hal yang aneh-aneh, karena sudah beberapa kali aku pulang menuju Semarang dan bertemu malam hari.

Jalanan sudah sepi saat kami sampai di area Alas Roban.

Ditandai dengan jalanan yang makin lama makin gelap karena minumnya penerangan dan kanan kiri jalan yang banyak ditumbuhi pohon-pohon besar.

Sesekali aku menemui bus-bus antar provinsi yang memang melintas saat malam hari.

"Brakkkk, braaaakkkk" tiba-tiba terdengar 2x ada sesuatu yang jatuh di atas mobil.

"Apa itu gus" tanya Rifkan

aku yang mendengar langsung menepi dan melihat atas mobil.

Dengan keadaan mobil yang masih menyala, aku dan Rifkan melihat bagian atas mobil.

"Tidak ada apa-apa rif" ucapku, tapi saat aku perhatikan lagi ada bekas lecet sedikit di atas mobil.

"Cari lagi rif di sekitaran mobil kalau ada apa-apa" imbuhku kepada Rifkan

Cukup lama kami mencari dan memperhatikan, tapi kami tidak menemukan apa-apa.

"Masuk mobil lagi rif, kita jalan lagi aja" ajakku

Belum lama jalan tepat setelah tanjakan tiba-tiba aku dikagetkan lagi dengan suara benturan didepan mobil seperi habis menabrak sesuatu.

"Kamu didalem aja aku yang turun" ucap Rifkan

Tak lama Rifkan masuk "Ban depanmu kempes gus" imbuh Rifkan

"Waduh, mana jam jam setengah 2 gini mana ada tambal ban, aku ngga ada ban serep juga" ucapku

Aku dan Rifkan keluar dari mobil melihat keadaan. Jalanan benar-benar sepi dan gelap, dengan pepohonan tinggi di kanan kiri jalan. Tidak nampak ada kendaraan lewat saat itu

Aku dan Rifkan jalan kaki pelan-pelan ke arah depan, dari kejauhan nampak cahaya remang-remang di kiri jalan.

"Itu apa Rif ? kayanya tambal ban, coba kita kesana" ajaku

Kami berjalan dulu kesana memastikan, setelah dekat dan memastikan memang benar itu tambal ban. 

Aku langsung kembali ke mobil dan membawanya ke dekat tambal ban disana.

"'Mana rif orangnya ?" tanyaku

"Gak tau, dari tadi aku panggil-panggil gak ada sautan" jawab Rifkan

Lama tak menemui jawaba kami memutuskan menunggu di depan tambal ban tsb.

"Enten nopo mas? (ada apa mas?)" tanya seorang laki-laki tua yang tiba-tiba datang

"Astagfirullah" Rifkan kaget dgn yang kedatangan laki-laki tsb yang tiba-tiba.

"Niki pak ban e kula bocor, ajeng nambal saget? (ini pak ban saya bocor, hendak nambal ban disini apakah bisa?)" tanyaku....



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"