Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam Part 5 (Final)

Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam Part 5 (Final)

Kita kembali di Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam, kira-kira abakalan ada adegan apa lagi ya di cerita horor ini?

Daripada penasaran langsung aja deh kita pantengin ceritanya bersama-sama. Awas hati-hati dibelakangmu nanti ada....

  • Cerita Horor Pendek Indonesia: Ucapkan Salam Part 4

Aku bingung, namun paham. 

Karena aku percaya akan perlindungan Tuhanku.

Beberapa saat kemudian, suasana makin mencekam. 

Waktu menunjukkan pukul 01.45 dan Dina belum tersadar. 

Ilustrasi (cewekbanget.grid.id)

Sampai akhirnya aku merasakan ada angin berhembus masuk ke dalam kamar, namun angin itu kurasakan begitu panas.

Luna :" Angin apa ini, kok panas sekali"

Noel:" Iya Lun, di luar juga panas bukan main." sahut Noel lirih.

Mas Slamet :" Itu, di depan pintu dan teras. Anak-anak ibu ini sedang berbaris berdesakkan menunggu Ibunya, makanya Semua tetap fokus jangan sampai pikiran kosong" Jelas mas Slamet.

Aku memutuskan keluar kamar. 

Aku memilih untuk menghisap rokok supaya lebih santai.  Wendi dan yang lainnya menyusulku keluar.

Hanya tersisa Mas Slamet, Mas Budi, Dina dan Dante saja di dalam kamar.

Setengah jam aku menghisap rokok bersama teman-teman, keluarlah Mas Slamet dan Mas Budi.

Mereka pamit pulang.

Sosok yang merasuki Dina sudah keluar.

Kami merasa lega sekali dan berpikir bahwa ini sudah selesai.

Namun...

Ilustrasi (InfoPublik)

Malam yang dinanti pun tiba.

Teman teman sudah mempersiapkan "sesajen" yang diminta oleh sosok Ibu itu.

Bunga

Buah Apel

Ayam Ingkung (ayam yang dimasak utuh)

Mereka berkumpul di rumah kontrakan tersebut. Sembari berdoa bersama.

Dan kata Dina, sesajen itu harus diletakkan di ruang pojok belakang tanpa lampu itu.

Beberapa hari mereka tinggal di sana, namun gangguan masih berlangsung.

Setiap malam sekitar pukul 8/9, Dina selalu kerasukan sosok itu lagi.

Mengapa? karena sosok itu masih menginginkan sesajen dari teman-temanku.

Meskipun mereka sudah berdoa dan mengucap "salam". Rupanya hal itu tidak membuat gangguan berhenti.

Setiap hari, ada saja permintaan dari sosok itu. Terkadang permintaannyapun tak masuk akal.

Pernah suatu ketika, "Dina" meminta segala macam jenis buah yang ada, dan ingin memakannya di tempat lain.

Seminggu sudah hal ini berlangsung dan membuat teman-teman risau. Bagaimana tidak, uang saku mereka habis hanya untuk membeli 'sesajen' sosok tersrbut.



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"