Waktu mau pulang, Pak Basit menawariku tumpangan naik sepeda motor sampai ke stasiun. Sepanjang perjalanan pun kami tak banyak bicara. Baru saat sampai stasiun, dia mengucapkan sesuatu yang membuatku bertanya-tanya.
.
"Maaf ya, Mas, jadi ikut susah. Ini semua salah saya," ujarnya.
.
"Loh, santai aja, Pak. Itu pompanya memang udah lama, udah waktunya ganti kok," kataku menenangkan.
.
"Enggak, Mas. Bukan karena lama. Ini semua gara-gara saya," sahutnya sambil menunduk. Belum sempat kutanya lebih jauh, dia sudah melaju dengan motornya, meninggalkanku yang berdiri kebingungan di tepi jalan.
Waduh kira-kira kenapa ya itu? Simak aja deh di Cerita Hantu Bersambung: Petaka di Cemara Timur part selanjutnya: Part 6