Begini Asal-usul Banyuwangi Dijuluki Daerah Santet

Begini Asal-usul Banyuwangi Dijuluki Daerah Santet

Santet adalah salah satu praktik ilmu hitam yang sejak dulu sampai sekarang dipercaya oleh orang Indonesia. Salah satu daerah atau kota yang dijuluki sebagai kota santet adalah Banyuwangi di Jawa Timur. Sudah bukan rahasia lagi jika Banyuwangi disebut salah satu daerah yang banyak ilmu santet. Memang apa sebabnya?

Melansir dari beberapa sumber, penyebab daerah yang punya pemandangan indah dikaitkan dengan santet adalah sejak dulu di Banyuwangi banyak ilmu putih dan ilmu hitam termasuk santet. Masyarakat lokal Banyuwangi sangat percaya dengan adanya ilmu hitam santet tersebut. Bahkan cukup membayar Rp 5 ribu saja, seseorang bisa mengirimkan santet.

Selain itu praktik santet diduga sudah dilakukan oleh suku asli Banyuwangi yang bernama Suku Osing. Di Banyuwangi juga banyak bermunculan orang-orang “pintar” dan berilmu yang jadi dukun santet. Santet sendiri menyebabkan korbannya mengalami banyak musibah dan penyakit, hingga meninggal dunia. 

Banyaknya dukun santet di Banyuwangi ternyata membuat warga di Banyuwangi di tahun 1990-an menjadi marah. Banyak warga yang memutuskan untuk mengusir hingga melakukan pengrusakan kepada rumah dukun santet di Banyuwangi.

Banyuwangi Dijuluki Daerah Santet (Pikiran Rakyat)

Puncaknya pun terjadi pada tahun 1998. Ketika itu banyak peristiwa pembantaian kepada dukun santet di Banyuwangi yang sudah melakukan praktik ilmu hitam. Dalam jangka waktu beberapa bulan saja sudah ada 100 orang yang diduga jadi dukun santet yang dibunuh. Kasus pembantaian dukun santet menyita perhatian.

Termasuk Komnas HAM serta Menteri Pertahanan dan Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia atau PANGAB Wiranto. Kala itu orang nomor satu di ABRI (sekarang TNI-red) datang langsung ke Banyuwangi untuk menyelesaikan permasalahan tentang kasus pembunuhan diduga dukun santet.

Kabarnya banyak orang-orang yang ternyata salah sasaran. Dianggap jadi dukun santet padahal profesinya sebagai guru mengaji, dukun penyembuh penyakit, hingga tokoh RT dan RW. Hal itu tentu membuat suasana tidak kondusif di Banyuwangi. 



Facebook Conversations


"Berita ini adalah kiriman dari pengguna, isi dari berita ini merupakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengguna"