Tanggal 12 Oktober 2022 menjadi hari suram di Indonesia. Bom Bali meledak dan menewaskan banyak korban jiwa yang mayoritas adalah para warga negera asing atau WNA. Kabarnya kejadian itu membuat para arwah korban Bom Bali masih bergentayangan di lokasi kejadian yang berada di tiga titik di Bali.
Peristiwa yang disebut dengan “Bom Bali 1” terjadi di Paddy’s Café, Sari Club, dan kawasan Renon di dekat kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat. Ledakan pertama terjadi di Paddy’s Café pada pukul 23.17 WITA. Lalu bom mengguncang Sari Club di jam dan waktu yang sama. Kemudian di titik ketiga kawasan Renon pun di-setting dengan jam yang sama.
Total ada sekitar 202 orang dinyatakan meninggal dunia. 164 adalah WNA yang mayoritas berasal dari Australia. Kemudian ada 38 orang Indonesia yang ikut menjadi korban meninggal. Para pelaku bom bali yang terdiri dari tiga orang yakni Imam Samudera, Ali Imron, dan Amrozi semuanya sudah dijatuhi hukuman, Imam dan Amrozi dihukum mati sementara Ali Imron dipenjara seumur hidup.
Bom Bali sudah berlangsung 20 tahun yang lalu. Kawasan sekitar lokasi kejadian di Kuta, tentu sudah kembali normal. Namun seorang anak indigo bernama Eni mengatakan bahwa arwah korban Bom Bali masih banyak yang bergentayangan di lokasi kejadian. Suatu malam Eni pernah datang ke lokasi kejadian dan melihat banyak arwah gentayangan.
Melansir dari Beritabali.com, Eni melihat wujud arwah korban Bom Bali dalam kondisi yang tidak lengkap karena banyak anggota tubuh yang hancur saat kejadian. “Saat saya pergi ke toilet, di sana banyak sekali saya lihat roh-roh gentayangan, saya lihat ada yang bagian tubuhnya sudah tidak lengkap, kepala yang hilang separuh, badan terbakar, wajah terbakar gosong, pokoknya ngeri,” kata Eni.
Eni menambahkan ia juga melihat sosok arwah wanita asing yang bertanya kepada Eni dan memintanya diantar pulang. “Ada roh wanita warga asing yang bertanya dimana dirinya dan minta pulang,” bilang Eni yang sudah memiliki kemampuan melihat makhluk halus sejak kecil.