Bom Bali terjadi pada tanggal 12 Oktober 2002. Peristiwa ini menjadi peristiwa tragedi besar dalam sejarah Indonesia. Dua ledakan pertama terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali, sedangkan ledakan terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat.
Ledakan bom tanggal 12 Oktober 2002 di Paddy's Pub dan Sari Club (SC). Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 Wita. Sebanyak 202 orang tewas sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan. Korban yang tewas sebanyak 164 orang warga dari 24 negara dan 38 lainnya warga Indonesia.
Peristiwa pengeboman di Bali tidak hanya sekali terjadi. Terjadi pengeboman kembali pada tahu 2005. Meski tidak sebesar peristiwa pada tahun 2002.
Dikutip dari Liputan6.com, peristiwa ini bermula saat Ali Imron menyiapkan satu bom kotak dengan berat sekitar 6 kilogram dan ia menggunakan sepeda motor Yamaha.
Bom itu kemudian diletakkan di trotoar sebelah kanan kantor Konsulat Amerika Serikat. Selanjutnya, dia pergi menuju Sari Club dan Paddy's Pub untuk memantau situasi serta lalu lintas di sekitar.
Ali selanjutnya kembali ke rumah kontrakan. Sekitar pukul 22.30 Wita, Ali Imron bersama dua pelaku bom bunuh diri, yakni Jimi dan Iqbal pergi menuju Legian. Ali Imron mengintruksikan Jimi untuk menggabungkan kabel-kabel dari detonator ke kotak switch bom mobil L 300.
Jimi akan melancarkan bom bunuh diri menggunakan mobil L 300 di Sari Club. Iqbal akan beraksi sebagai 'pengantin' (sebutan untuk pelaku bom bunuh diri) di Paddy's Pub.
Setelah persiapan rampung, Iqbal turun dari mobil dan masuk ke dalam Paddy's Pub. Duar! Bom meledak dari restoran tempat nongkrong tersebut.
Sementara itu, Ali Imron turun dari mobil L 300 kemudian dijemput Idris untuk menuju Jalan Imam Bonjol. Sedangkan Jimi langsung memacu mobil menuju Sari Club, lalu meledakkan bom di dalam mobil yang ia kendarai. Bom kedua pun meledak dari mobil tersebut. Ratusan orang tewas akibat dua bom tersebut.
Di tengah perjalanan, Ali Imron menekan tombol remote control yang sudah dipasang pada ponselnya. Duar! Bom kotak meledak yang telah ia taruh sebelumnya meledak di depan konsulat Amerika Serikat. Ini merupakan bom yang ketiga dan tak mengakibatkan korban jiwa.